Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - wartawan

berbuat baik belum tentu benar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Lokomotif Haji Yadi

14 Januari 2023   09:04 Diperbarui: 14 Januari 2023   09:09 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, begitu teken MoU, dia baru pusing. Yadi sama sekali tidak paham soal kelapa. Dimana cari kelapa? Dia berdoa kepada Allah. Mohon petunjuk.

Haji Yadi lari ke Pandeglang. Tapi, tak ada petani yang sanggup. Dia langsung down. Tenangkan diri.

Berkat bantuan tetangga, dia meluncur ke Pangandaran. Sendiri. Bawa uang sekoper. "Seperti saya bilang, saya petualang. Makin tertantang, makin menarik," lagi-lagi Haji Yadi menekankan.

Haji Yadi pun menemui petani. Harga cocok. Deal. Dalam 2 minggu, bisnis beres. Kontrak kedua Haji Yadi agak plong. Seterusnya...

Perkenalannya dengan Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat 2008-2018), sewaktu muda, mengantarnya ke panggung politik. Yadi bergerak dari kampus. Dia bersama aktivis 98 Rama Pratama.

Bahkan rumahnya dijadikan sekretariat PK (sebelum PKS) tahun 1999. Beralamat di Jl. Ciliwung 98, Margonda, Depok. Yadi dipercaya jadi bidang ekonomi.

Sejurus kemudian menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok periode 2007-2011. Kini sebagai Anggota Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Jabar. Hingga 2024.

"Ane juga bingung bisa ke politik. Ngomong aja ane gemeteran," tutur Yadi yang bermukim di Depok sejak 1998.

Darah binis tetap mengucur. Setahun kemudian dia bikin kandang sapi. Tempatnya di Jawa Tengah. Awalnya 300 ekor. Tapi kandas. Diracuni warga yang tidak suka. Dia tetap sabar.

Hidup itu tak lebih dari satu tetes di lautan yang tak terbatas. Namun apakah samudera itu selain banyak tetesan?

Kemudian dipindahkan ke Cirebon dan Depok. Total ada 3 kandang. Karyawannya 8 orang per kandang. Alhamdulillah hingga hari ini terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun