Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sharenting : Pedang Bermata Dua Bagi Anak dan Orang Tua

5 Februari 2025   13:04 Diperbarui: 5 Februari 2025   13:04 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini telah muncul istilah baru yang menggugah orang tua untuk dipahami dampak baik dan buruknya. Sharenting, istilah yang menggabungkan "sharing" alias berbagi dan "parenting" alias pengasuhan, telah menjadi fenomena umum di era media sosial. Orang tua dengan mudah membagikan foto, video, aktivitas, prestasi dan informasi tentang anak-anak mereka secara daring. Hal ini untuk menunjukkan eksistensi anaknya kepada teman orang tua lainnya. Namun, di balik kemudahan dan kesenangan berbagi, terdapat dampak sharenting yang perlu diwaspadai, baik bagi anak maupun orang tua.

Dampak Positif Sharenting

Bagi orang tua, sharenting dapat menjadi cara untuk berbagi kebahagiaan, merayakan pencapaian anak, dan terhubung dengan keluarga serta teman-teman yang jauh. Sharenting juga dapat menjadi wadah untuk berbagi informasi dan tips seputar pengasuhan anak. Tak jarang, orang tua menemukan dukungan dan komunitas positif melalui interaksi daring.

Dampak Negatif Sharenting bagi Anak

Namun, sharenting juga membawa dampak negatif bagi anak. Privasi anak menjadi taruhannya. Foto dan video yang diunggah secara daring dapat dilihat oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak dikenal. Informasi pribadi seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat rumah, dan nama sekolah anak juga berpotensi tersebar luas. Oknum yang mencaplok foto anak, dapat digunakan untuk menipu orang tuanya.

Lebih jauh, jejak digital anak terbentuk melalui unggahan orang tua. Anak tidak memiliki kendali atas informasi apa yang dibagikan tentang dirinya. Hal ini dapat memengaruhi identitas dan reputasi anak di kemudian hari. Tak hanya itu, anak juga berisiko menjadi korban perundungan siber (cyberbullying) atau bahkanTarget kejahatan daring.

Dampak Negatif Sharenting bagi Orang Tua

Tak hanya anak, orang tua pun dapat merasakan dampak negatif sharenting. Unggahan yang tidak bijak dapat memicu perdebatan atau komentar negatif dari warganet. Orang tua juga dapat merasa bersalah atau cemas jika unggahannya ternyata berdampak buruk bagi anak.

Tips dan Trik Sharenting yang Bijak

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bijak dalam melakukan sharenting. Pertimbangkan dampaknya sebelum mengunggah sesuatu tentang anak. Hindari membagikan informasi pribadi anak, seperti nama lengkap, alamat, dan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun