Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Tips Menghadapi Teman yang Tone Deaf Agar Saling Pengertian

31 Agustus 2024   06:33 Diperbarui: 31 Agustus 2024   06:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pernah merasa kesal karena ucapan atau tindakan temanmu seringkali menyakiti perasaanmu? Mungkin saja temanmu itu termasuk dalam kategori "tone deaf". Tone deaf secara harfiah berarti tuli nada atau tidak mendengar, namun tone deaf dalam konteks pergaulan berarti seseorang yang kurang peka terhadap perasaan orang lain, terutama saat berkomunikasi. 

Seperti yang terjadi di kelas, saat istirahat teman-teman selalu tidak memahami perasaanku. Saat sedang sedih, eeh malah ditertawain dan bercanda. Padahal mereka itu teman baikku yang setiap hari pergi dan pulang sekolah selalu bersama. Apakah mereka sudah menjadi tone deaf, entahlah. Lantas bagaimana aku harus menghadapinya?

Meski begitu, saya tidak langsung menyerah! Saya menemukan artikel mengenai beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tetap berteman baik dengan mereka.

Pertama, coba pahami dulu mengapa temanmu bisa bersikap seperti itu. Mungkin saja mereka tidak bermaksud jahat, tapi hanya belum sadar akan dampak ucapan atau tindakan mereka. Bisa jadi mereka tumbuh di lingkungan yang berbeda atau memiliki gaya komunikasi yang unik.

Kedua, komunikasikan perasaanmu dengan jelas dan tegas. Pilih waktu yang tepat dan suasana yang nyaman untuk berbicara. Jelaskan secara spesifik apa yang membuatmu merasa tidak nyaman dan bagaimana ucapan atau tindakan mereka berdampak pada dirimu. Hindari menyalahkan atau menghakimi mereka.

Ketiga, tetapkan batasan yang jelas. Beritahu temanmu apa yang kamu toleransi dan apa yang tidak. Misalnya, kamu bisa bilang, "Aku tidak suka jika kamu membuat lelucon tentang (topik sensitif). Itu membuatku merasa tidak nyaman." Dengan begitu, temanmu akan lebih paham tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.

Keempat, berikan contoh yang konkret. Jika temanmu masih kesulitan memahami, berikan contoh situasi nyata yang pernah terjadi. Hal ini akan membantu mereka lebih mudah menangkap maksudmu.

Terakhir, jangan lupa untuk menjaga hubungan pertemananmu. Meski ada perbedaan, tetaplah menjadi teman yang baik dan saling mendukung. Ingat, setiap orang berhak untuk belajar dan memperbaiki diri. Dengan kesabaran dan pengertian, hubungan pertemananmu bisa menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun