Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pria Misterius

1 Agustus 2024   20:09 Diperbarui: 1 Agustus 2024   20:19 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi masih sunyi, embun berjatuhan dari daun hijau menetes pada batu hitam di atas tanah merah. dua orang remaja putri kelas 9 SMP sedang merenung memikirkan kondisi jalan menuju sekolah yang harus dilewati. Sepeda motor yang tungganginya tidak kuat menanjak meskipun dapat dikatakan masih baru. Berharap ada bantuan yang sukarela untuk memindahkannya pada jalan yang lurus. 

Entah datang angin darimana asalnya, tetiba datang seorang pria gagah dengan sepeda motor gede. kemudian bertanya, "kenapa neng?". "Saya takut jatuh, jalannya berbatu", jawab putri. Tanpa berpikir panjang, pria tersebut mengambil meminggirkan sepeda motor miliknya, lalu pindah ke sepeda motor kedua putri tersebut. 

"Awas, hati-hati, kak" kata putri. "Tenang saja", sahut pria. Sepeda matik yang ditumpangi putri, berbobot besar. sehingga kewalahan apabila ban depan salah menginjak batu yang bulat dan besar, bisa-bisa tergelincir jatuh ke jurang yang curam. 

Kondisi jalan yang sudah rusak dibiarkan bertahun-tahun tanpa ada yang menyentuh untuk memperbaikinya. sedangkan jalan tersebut satu-satunya akses warga untuk beraktivitas. Sudah dua kali ganti pemimpin daerah, perbaikan jalan Ciendog belum juga terealisasi. Banyak motor yang rusak dan tidak kuat nanjak akibat jalannya berbatu dan menanjak. 

Berbekal pengalaman dalam bersepeda motor, pria tersebut berhasil menaikkan motor putri ke jalan yang lurus dan sedikit rusaknya. "Terimakasih, a". kata putri. Tanpa pikir panjang lagi, kedua putri tersebut bergegas menuju ke sekolah. 

Ditengah perjalanan, pikirannya melayang. Siapa gerangan pria misterius yang tadi menolongnya. Badannya tegap, kulitnya putih, bajunya harum dan orangnya santun. Jadi kepikiran saat didalam kelaspun. Semoga ketemu lagi dengan pria tadi, untuk minta foto bareng dan nomor whatsapp. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun