Sudah zamannya era keterbukaan informasi sekarang ini. Tidak ada yang ditutup-tutupi, semuanya telah nampak jelas terang benderang. Bak sinar mentari menyinari pagi hari setelah melewati malam gelap gulita. Keterbukaan informasi bagai buah simalakama, memiliki pengaruh positif dan negatif. Media sosial menjadi sarana untuk bertukar informasi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, termasuk dalam lingkup keluarga.Â
Seorang ayah harus mengetahui akun media sosial anaknya, begitupun juga sang anak mengikuti sosial media ayahnya dan ibunya. Begitupun juga dalam keluarga besar, ketika saling memfollow akun sosial media akan saling mengetahui kegiatan masing-masing anggota keluarga.Â
Namun, berkat adanya sosial media, hubungan keluarga bisa menjauh atau mendekat. Kita ingat, saat belum adanya sosial media. Untuk mengundang acara keluarga saja, harus mendatangi rumah masing-masing anggota keluarga. Disanalah keakraban dan kedekatan akan saling terajut. Namun begitu sosial media merebak, undangan acara pernikahan saja sudah berbentuk digital.
Namun dibalik dampak positif dari sosial media, teriring juga dampak negatifnya. Ketika saling mengikuti akun media sosial anggota keluarga. Pertama, adanya perbandingan antar anggota keluarga, saat ada salah satu anggota keluarga yang berhasil dan menguploadnya di sosial media.Â
Anggota keluarga ada yang merasa iri dan menjadi kurang percaya diri saat bertemu langsung. Kedua, bisa terjadi konflik antar anggota keluarga karena perbedaan pendapat. Ketiga, privasi yang tidak terjaga. Tidak semua informasi perlu diumbar di media sosial, dampaknya bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H