Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis dan Konten Kreator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Semut Merah, Sang Jagoan Jalanan

24 Juli 2024   05:34 Diperbarui: 24 Juli 2024   05:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laju motor "si semut merah" semakin melempem. Biasanya, tanjakan ekstrim dan jalur yang lurus dilibasnya dengan mudah. Namun, sekarang apa daya tiada berguna. Tenaga sudah ngos-ngosan, mendaki tanjakan yang ringan pun hampir saja tidak bisa naik. 

Suaranya sudah batuk-batukan dan mengeluarkan asap tebal. Kanan kiri dapur pacunya, mengeluarkan rembesan cairan hitam. Penerangan pun hancur tersiksa jalan yang kian amburadul. 

Sungguh naas nasibmu kini. Dulu gagah perkasa tidak takut apapun Medan yang kau hadapi. Siang malam, mengantarkan sang juara meraih pencapaian terbaik dalam hidupnya. Teringat pada suatu ketika, dirimu terpaksa didorong dan dilihat oleh banyak orang saat rantai besimu patah. 

Semua orang begitu perhatiannya padamu. Semut merah, maafkan. Mungkin selama ini, pemilikmu hanya bisa memacumu saja. Kurang perhatian pada kondisi kesehatan. Sampai-sampai roda belakang tidak mampu berjalan diatas lumpur karena selalu selip. 

Kini, perlahan-lahan kondisi semut merah sudah agak membaik. Dapur pacu yang bermasalah dibongkar dan diperbaiki. Komponen yang rusak segera diganti, bagian ekor yang tidak bisa dibuka. Sekarang dapat terbuka dengan mudahnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun