Mohon tunggu...
Retno Suryani
Retno Suryani Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis untuk mengikat kenangan

Konsultan Lingkungan, Senang bertemu masyarakat dan anak-anak, Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Hai Langit

14 November 2024   20:18 Diperbarui: 4 Desember 2024   17:39 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memotret senja dengan smartphone. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Hai langit,
Meski jauh tak terengkuh
Kaulah yang paling setia mencipta teduh
Meski stasiun senja tak selalu berpesta warna bahagia,
Meski sesekali mendung hadir mengukung menebar kecewa

Hai langit,
Meski tinggi tak tergapai
Kaulah yang paling setia menaungi
Ketika terik matahari memanggang penuh ambisi
Juga ketika hari basah karena hujan terus mengguyur memainkan emosi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Hai langit,
Meski akan selalu terbentang jarak
Kaulah yang selalu bersedia tak beranjak
Menemani segala rupa hari dalam bijak


Pangkal Pinang, 14 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun