Baby , baby, baby me
There’s no use in trying to save me
Theres’s a devils in heaven
There’s angels in hell
So, blow me one last kiss
And wish me well, well
Intro  That’s what the water made me sontak memancing histeria  lebih dari 40.000 penonton Gelora Bung Karno (GBK)  di malam 11 September lalu. Tanpa basa-basi, Bon Jovi membuka  konser.    Penonton  spontan berusaha mendekat hingga ke  pagar pembatas. Kemunculannya dinanti penonton setelah  lebih dari dua jam  ikut dalam antrian masuk gate.  Bon Jovi  bersama David Bryan (Keyboard), Matt  O’ree & Phil X (gitar), Tico Torrest (Drum) dan additional player pada bass  memenuhi dahaga peggemarnya.
Konser yang merupakan kedatangan kedua setelah kedatangan pertama Bon Jovi 20 tahun lalu, telah dinantikan lama.  Kabarnya tiket yang dibandrol termurah di angka 500 ribu untuk  kelas  tribun dan 3,5 Juta Rupiah tertinggi  untuk VIP ludes terjual.    Antrian penonton  d didominasi oleh penonton usia yang mengalami masa remaja di  awal  dipertengahan tahun  90-an.  Kekuatan lirik dan musikalitasnya  membuatnya disukai banyak orang.  Di jejeran penonton,  namak jumlah penonton laki-laki dan perempuan relatif seimbang.Kegembiraan menanti  bintang  Rock pujaan  terekspresikan dengan jelas.   Suasana antrian terasa menyenangkan. Penonton umumnya datang bersama kelompok teman yang  saling bergurau. Kebahagiaan menjadi remaja pada jaman keemasan Bon Jovi nampak  kembali ditunjukkan.  Waktu seperti diputar mundur.
Sepanjang  konser,  tanpa  jeda Bon Jovi menampilkan  lebih dari 20 lagu.  Dari awal  sudah menjadi klimaks hingga akhir.   Penonton   seperti tidak diberi ruang untuk berhenti   ikut bernyanyi , menggerakkan tangan serentak ke udara  , bergerak mengikuti alunan suara,  petikan gitar, tabuhan drum dan melodi dari keyboard  sambil terus  berteriak mengelu-elukan  Bon Jovi.  Beberapa hits  seperti you give love a bad name , someday I’ll be Saturday night dan living on a prayer    yang sangat  dinanti juga dinyanyikan.  Penonton seperti tidak terkendali, semuanya  hanyut dalam gelora  dan romantisme. Semua bersorak, meloncat dan ikut bernyanyi .
Â