Mohon tunggu...
SURYANDI RMDHN
SURYANDI RMDHN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jika Kau Ingin Mengenal Dunia, Bacalah

29 Juni 2017   20:28 Diperbarui: 29 Juni 2017   20:31 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca sejatinya adalah sebuah proses kesuksesan yang kadangkala sering dipandang sebelah mata oleh orang di sekitar kita, kenapa bisa? Ya, sering orang beranggapan bahwa membaca itu melelahkan, buang-buang waktu, atau bahkan oleh sebagian remaja dianggap "lebay". Buat apa membaca, jika itu tidak mengahasilkan apa-apa. Kita sering beranggapan bahwa kesenangan jangka pendek merupakan segalanya, tanpa kita pernah berpikir untuk bisa melalui proses yang akan menjamin masa depan yang begitu panjang.

Pernah suatu ketika saya membaca sebuah tulisan yang mengatakan "Jika kau ingin mengenal dunia, membacalah", hal ini bukanlah omong kosong belaka. Terbukti setelah saya melalui proses membaca yang cukup panjang, bahkan hampir menyita setengah hari saya hanya karena membaca. Dan apa yang terjadi? Sebuah perubahan yang begitu besar terjadi di dalam diri saya. Perubahan yang tentunya berubah untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, perubahan yang saya anggap sebagai suatu fenomena luar biasa yang telah tertanam di dalam hati sanubari.

Apa hal luar biasa yang terjadi dalam diri saya? Ya, semua pengetahuan yang sama sekali belum saya ketahui, seperti yang tertuang di dalam buku yang dikarang oleh "Ahmad Rifa'i Rif'an" yang mengatakan "dengan membaca ternyata berpotensi untuk menjauhkan kita dari risiko penyakit Alzheimer. Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak senantiasa dirangsang. Stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak, termasuk penyakit Alzheimer. Penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku dan lain-lain dapat menunda atau mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh.

Buku bacaan juga tidak harus menyangkut tentang ilmu eksak saja, buku bacaan seperti novel ataupun buku yang bersifat motivasi juga sangat diperlukan, intinya tanamkan niat untuk membaca terlebih dahulu, baru kemudian pilih buku apa yang rasanya menarik untuk dibaca, kenali dulu apa yang menjadi daya tarik anda untuk membaca buku tersebut, ibarat kata pepatah "tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta." Jadi, alasan apa lagi yang menghalangi anda untuk membaca? 

Mulailah dari sekarang, jika anda mulai malas membaca maka katakan "BACALAH", karena dengan membaca maka anda akan menemukan dunia baru yang belum pernah terjamah oleh tangan manusia, dan bersiaplah untuk berselancar di tengah ombak imajinasi yang indah di dalam setiap buku bacaan yang anda baca. So, bacalah maka hidup anda akan terarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun