Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecelakaan Bus Study Tour, Bagaimana Mengelolanya?

16 Mei 2024   06:16 Diperbarui: 16 Mei 2024   06:45 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Study Tour dekat Sekolah (foto: SURYAN)

Sejak terjadinya tragedi kecelakaan Bis Fajar Putra yang membawa rombongan siswa SMK Lingga, Depok. Kegiatan study tour jadi sorotan banyak pihak. Mulai dari pejabat sampai orang tua murid. Wajar saja mereka memberikan pandangan yang berbeda terkait dengan study tour. Karena dilihat dari segi manfaat dan mudharatnya atau positif negatifnya. Dari segi positifnya, melalui study tour pengalaman belajar siswa akan jauh lebih bermakna dan teringat sampai dewasa kelak. 

Sedangkan segi negatifnya, study harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan dirasakan orang tua memberatkan. Akan tetapi, pihak sekolah tidak begitu saja menyelenggarakan study tour, tentunya sudah melewati berbagai tahapan. Mulai dari musyawarah dengan komite sekolah dan orang tua murid, membuat surat izin ke dinas pendidikan dan menghubungi pihak travel atau PO. Bus. Bahkan ada netizen yang tega merendahkan profesi guru, dituduh ladang bisnis guru dan ajang manfaat jalan-jalan keluarga guru. Sedih rasanya hati ini, ketika profesi guru direndahkan seperti itu. Sebenarnya para guru juga lebih milih tidak ikut study tour, lebih baik healing bersama keluarganya sendiri. Potensi mengawasi anak-anaknya lebih ringan.

Pemerintah Daerah membuat surat edaran terkait dengan study tour. Salah satu poinnya yaitu melakukan study tour yang dekat dengan sekolah, minim biaya dan resiko. Banyak cara metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif, kreatif dan menyenangkan. Selain itu banyak juga pendekatan yang membuat siswa termotivasi untuk belajar sepanjang hayatnya. 

Terinspirasi dari kisah perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, SMPN 1 Surian melaksanakan pembelajaran diluar kelas (outing class) atau study tour. Salah satu tempat study tour yang dipilih adalah Bendungan Sadawarna yang lokasinya sangat dekat sekolah. Tidak perlu biaya, tidak perlu menggunakan kendaraan, cukup jalan kaki saja. Sangat sesuai dengan anjuran pemerintah.

Jalan kaki saat study tour (foto: SURYAN)
Jalan kaki saat study tour (foto: SURYAN)


Sebelum melaksanakan study tour, siswa dikumpulkan di lapangan untuk arahan dari setiap guru mata pelajaran . Karena dalam skenarionya, siswa akan melewati pos-pos yang dibimbing oleh bapak/ibu guru. Adapun materi yang akan diberikan berkaitan dengan akidah akhlak dan lingkungan hidup, serta motivasi sebagai manusia yaitu belajar dan beribadah.

Sebagai bekal perjalanan, setiap kelompok membawa bekal minuman. Kalau dapat menjawab pertanyaan disetiap posnya, kelompok tersebut akan mendapatkan buah-buahan. Sepanjang jalur study tour, setiap kelompok bernyanyi riang gembira dengan yel-yelnya. Melalui study tour, siswa dapat belajar sesuai kondisi kontekstual di lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun