Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerita Pemudik: Jangan Sampai Mogok di Tol

13 April 2024   00:06 Diperbarui: 13 April 2024   00:07 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Test Area Tol Cisumdawu (foto:suryan) 

Sebelum bepergian menggunakan kendaraan bermotor, alangkah baiknya cek and ricek terlebih dahulu. Jangan sampai kejadian seperti yang dialami penulis. Bagaimana kejadiannya? 

Sejak awal H-1 lebaran yang penulis khawatirkan adalah kondisi ban depan sebelah kiri, karena ketebalannya kurang dari 80%. Untuk antisipasi, penulis membawa ban serep yang ditempatkan dibagian belakang jok. Tak lupa juga menambahkan air radiator di bagian cadangannya. Ketika diperjalanan mudik via tol Cisumdawu dan Cipali sampai tujuan menempuh jarak 100 km. 

Motuba penulis sempat istirahat di rest area satu kali dan alhamdulillah tidak ada masalah dengan motubanya. Naahh, masalahnya saat arus balik. Kondisi geografis tol Cisumdawu yang menanjak dan berkelok. Menyebabkan mesin katana jadi bertambah bebannya, sehingga terjadi overheat. Sebenarnya, motuba sempat istirahat dulu. Akan tetapi tidak dicek air radiatornya. 

Ketika selesai melewati tanjakan Cibeureum Cimalaka, terdengar suara letusan duarrr, dari depan. Dan Tiba-tiba mesin motuba mati, untungnya saat itu sedang menurun. Seketika panik seluruh penumpang. Langsung penulis menepikan motuba untuk pengecekan. Benar saja, setelah kap mesin dibuka, reservoir cadangan air radiator terbuka tutupnya dan mengeluarkan asap yang panas. 

Saya tetap tenang menghadapi situasi seperti ini di jalan Tol. Sambil menanyakan air yang masih ada di dalam mobil, harap segera dikeluarkan untuk menambah reservoir radiator. Tersisa tinggal 3 botol yang 600 ml itupun sudah tidak penuh lagi. Kemudian, diisikan pada reservoir radiator. Suhu panas dari radiator masih tetap mengeluarkan uap. Kemudian, saya buka tutup radiator dengan kain yang di basahkan dan perlahan-lahan membukanya. 

Ohh, sungguh tidak disangka. Air radiatornya habis menguap. Pantesan mobil langsung mati. Lalu diisi air lagi radiatornya, meskipun tidak sampai penuh. Lumayan untuk sampai keluar gerbang tol Cimalaka yang tinggal beberapa meter lagi. Setelah semuanya diisi air, tunggu beberapa saat. Kemudian di stater lagi dan alhamdulillah, mesin motuba bisa hidup lagi. Tiba di gerbang tol, langsung saja saya mengambil air ke dalam botol air mineral dan diisikan pada radiator. Akhirnya sampai juga di garasi motuba dengan kondisi air di reservoir tetap mendidih. 

Jadi bagi para pemudik yang menggunakan motuba alias mobil tua bangka keluaran tahun 1990-an. Pastikan untuk mengecek kondisi kendaraan saat akan mudik dan balik. Istirahat dulu di rest area dan jangan memaksakan untuk tetap melaju. Kita yang tahu sendiri kondisi motuba. Jika meteran suhu hampir sampai ke paling atas, menepilah sejenak ke bahu jalan dan isikan air radiator. 

Semoga para pemudik, selamat diperjalanan sampai lagi ke garasi motubanya masing-masing. 

Selamat berlebaran bersama motuba, banyak cerita bersama motuba. 

Salam motuba Jimny Mania. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun