Sebentar lagi pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN)2024 akan berlangsung. Tidak terasa sudah satu tahun yang lalu, sekolah kami membuat publik tercengang dengan capaian hasil OSN tingkat kabupaten. Dimana tanpa terduga, peringkat 3 telah diraih. Meskipun notabene sekolahnya berada di pinggiran bendungan Sadawarna. Tidak menyurutkan semangat peserta OSN untuk terus berlatih dan berdoa, agar diberikan hasil yang memuaskan. Berkat capaian tersebut, pembina OSN mendapatkan berkah undangan untuk berbagi praktik baik di sekolah lain.Â
Materi pembinaan OSN sebagai berikut:
Dasar pemikiran diadakannya OSN adalah sebagai salah satu wadah bagi peserta didik untuk berpikir secara kreatif, logis, sistematis dan analitis ditengah kompetisi abad 21. Adapun pembinaan yang dilakukan mengikuti tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Persiapan
Hal yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah melakukan skrining calon peserta OSN. Ada berbagai teknik untuk melakukannya diantaranya lewat nilai rapor, seleksi terbuka tingkat sekolah atau rekomendasi dari guru mata pelajaran bersangkutan. Setelah melakukan skrining peserta OSN, tentunya yang menjadi pembinanya adalah guru matapelajaran IPA, IPS dan matematika. Kemudian para pembina melakukan pengkajian terhadap silabus OSN yang diterbitkan oleh Puspresnas.Â
Materi yang ada di silabus OSN tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setelah mengkaji silabus, dilanjutkan dengan membuat matrikulasi program pertemuan. Supaya lebih efektif dan efisien, program pembinaan OSN masuk kedalam ekstrakurikuler prestasi. Setelah itu merencanakan untuk memotivasi peserta dan pembinanya agar tetap konsisten untuk berlatih sampai selesai pelaksanaan. Tahap akhir pada perencanaan, meng inventarisasi sarana OSN bisa berupa laptop atau smartphone dan referensi berupa buku dan kumpulan soal OSN.Â
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peserta melakukan latihan soal sebanyak 3 kali setiap minggunya yang dilakukan setelah pulang sekolah hanya 1 jam saja. Sebelumnya dilakukan pretest untuk mengukur pemahaman awal, materi yang belum dikuasai dan sudah dipahami. Kemudian dilakukan treatmen dengan cara : materi yang belum dipahami akan diintensifkan untuk dilakukan pembinaan, sedangkan materi yang sudah dipahami akan tetap dikuatkan. Setiap akhir materi akan dilakukan posttes untuk mengukur peningkatan hasil pembinaan.Â
3. Evaluasi