Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saat Bertugas Seorang Guru Kena Sengatan Tawon Vespa

22 Desember 2023   06:54 Diperbarui: 22 Desember 2023   07:00 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawon Vespa (sumber: www.fumida.co.id) 

Tulisan ini merupakan pengalaman yang kesekian kalinya bagi saya, bertugas secara mobail melewati hutan lebat dan kebun warga. Resiko kena marabahaya yang tidak terduga sudah dirasakan sakitnya sampai berhari-hari. Penulis terkena sengatan tawon vespa. Ceritanya begini. 

Saat itu pagi hari yang cerah, seperti kegiatan rutin lainnya. Penulis berangkat ke sekolah mengendarai sepeda motor. Tidak lupa pakai helm dan sepatu untuk safety riding. Rute yang lewati dari rumah sampai sekolah, terdiri dari pesawahan, kebun dan hutan. Ketika didaerah kebun warga yang lebat pepohonannya. 

Tiba-tiba ada yang menabrak kaca helm. Penulis hiraukan saja, mungkin hanya belalang atau serangga kecil yang tidak berbahaya. Akan tetapi begitu seketika, saya menggerakkan kaki kanan untuk mengerem. Terasa ada yang menyengat menembus kain celana dan kulit. Sempat merasakan racunnya menyebar ke sekitar daerah sengatan, dan terlihat sekilas sebelum terbang kembali, bahwa ada serangga berwarna hitam dari mulai kepala sampai abdomennya yang di ujungnya berwarna kuning terang. Ternyata yang menyengat itu sejenis tawon vespa. Setelah beberapa menit, sampai disekolah. Baru terasa ada akibat yang ditimbulkannya, berupa bengkak pada daerah sengatan. Kemudian malam harinya bengkak tersebut berwarna merah, panas dan gatal. Juga bekas sengatannya berlubang. Tindakan pertama yang dilakukan yaitu dengan mengompres pakai air dingin di daerah bengkak. 

Seandainya saja tidak pakai helm, pasti yang kena sekitar muka. Seperti pada tahun yang lalu, saat kaca helmnya terbuka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tahura Gunung Kunci

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun