Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pro Kontra Dilema Etika Pak Akbar

17 Oktober 2023   16:40 Diperbarui: 17 Oktober 2023   19:27 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Akbar Guru Honorer di SMK Taliwang (foto:merdeka.com) 

Miris sekali, posisi seorang guru yang berniat untuk menegakkan kedisiplinan pada muridnya berakhir pelaporan oleh wali murid. Seperti yang dialami oleh Pak Akbar, guru honorer di SMKN 1 Taliwang, Nusa Tenggara Barat. Dalam berita online dituliskan kronologis kejadiannya. Berawal dari Pak Akbar yang menyuruh murid-muridnya untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah, saat itu mereka sedang berkumpul di dekat gerbang sekolah sambil menggendong tas. Karena ajakan Pak Akbar tidak digubris, akhirnya Pak Akbar membawa sebatang bambu yang tujuannya untuk menakuti murid yang tidak mau shalat berjamaah. Akan tetapi, bukannya takut, salah seorang murid berinisial A, malah melotot seolah-olah menantang Pak Akbar. Tanpa berpikir lama, Pak Akbar langsung mencolek tangan A dan punggungnya. Menurut keterangan saksi, murid berinisial A ikut shalat. Tetapi setelah selesai shalat, langsung pulang.

Tidak ada informasi, apa yang dilaporkan A ke wali muridnya. Pak Akbar dilaporkan ke kepolisian dan dituntut Rp50.000.000. Tuntutan tersebut tidak di penuhi Pak Akbar, sebenarnya sudah ada mediasi antara keduanya, tetapi mendapat jalan buntu. Karena wali murid bersikeras menuntut Rp50. 000.000. Sedangkan Pak Akbar hanya bersedia Rp10.000.000. Akhirnya, Pak Akbar tetap menjalani persidangan dan statusnya sebagai tahanan kota. Tuntutannya bertambah menjadi berhenti mengajar dan membayar ganti ruginya.

Banyak pro dan kontra terkait masalah ini. Dilema etika menjadi landasan dalam pengambilan keputusan Pak Akbar. Satu sisi dapat dibenarkan, karena tujuannya mendisiplinkan murid. Satu sisi lainnya disalahkan, karena terlalu cepat mengambil keputusan yang tergolong tindak kekerasan. Semoga ada bantuan hukum dari organisasi profesi, baik itu PGRI, IGI, maupun orprof lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun