Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan, itulah pepatah dalam buku the power of planning. Kali ini guru-guru SMPN 1 Surian berembug untuk merencanakan kegiatan satu tahun kedepan. Meskipun jarak rumah ke sekolahnya jauh-jauh, hal ini tidak menyurutkan niat guru-guru untuk tepat waktu mengikuti rapat kerja awal tahun ajaran. Adapun metoda perencanaannya dikemas dalam bentuk fokus group discussion (FGD) yang meliputi pembagian tugas, masa pengenalan lingkungan sekolah (mpls), penguatan proyek profil pelajar pancasila (p5) dan kegiatan ekstrakurikuler.Â
Dalam merencanakan pembagian tugas, kami berdiskusi lama. Karena ada beberapa hal yang menjadi tantangan pada tahun ajaran baru, yaitu tiga orang guru alih tugas ke sekolah baru. Sehingga sekolah kami kekurangan guru. Maka suka tidak suka, jam pelajarannya didistribusikan kepada guru yang ada. Alhasil beban kerja menjadi bertambah, alias kelebihan jam pelajaran. Sedangkan, sekolah tidak boleh mengangkat honorer. Akhirnya semua guru legowo untuk mengajar yang bukan layar belakang akademiknya. Sekolah berharap, supaya kedepannya dikirim guru dari p3k atau cpns.Â
Adapun pada perencanaan kegiatan MPLS, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan menyampaikan susunan kepanitiaan untuk segera bekerja menyusun agenda MPLS beserta jadwalnya. Mulai dari materi dan narasumbernya, serta perangkat yang harus disediakan oleh panitia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H