Setiap akhir modul pada program guru penggerak, oleh pengajar praktik ditagih pemahaman materi terkait modul yang sudah dipelajari, sesuai dengan alur MERDEKA. Naah, pada modul 3.2, materi yang sudah dipahami yaitu:
(M) Mulai dari diri
Tahap mulai diri, Dari kegiatan ini kita melakukan refleksi pada diri kita sendiri untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Pada alur mulai dari diri  ini saya mengingat-ingat eksositem sekolah, membayangkan sekolah dan bagian-bagiannya, menjawab pertanyaan, dimulai dengan mengingat kembali faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Selain itu juga CGP menuliskan harapan yang diinginkan setelah belajar modul 3.2.
(E) Eksplorasi Konsep
Pada alur kedua dari merdeka adalah eksplorasi konsep. Eksplorasi konsep merupakan alur kedua dari  program merdeka yang dilakukan secara mandiri oleh calon guru penggerak (CGP) masing-masing. Dalam alur eksplorasi konsep ini materi berupa gambar-gambar maupun video. Pada tahap ini CGP dituntun untuk bereksplorasi secara mandiri. Disamping itu CGP juga diminta untuk mengisi komentar pada kegiatan eksplorasi konsep  - forum diskusi. Di menu ini CGP diminta untuk melihat ulang jawaban dari  pertanyaan pemantik sebelumnya.Â
Selanjutnya CGP diminta untuk menanggapi 2 studi kasus dengan cara menghubungkan dengan materi pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset serta pengembangan komunitas berbasis aset. Pada alur Eksplorasi Konsep calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta untuk mendalami Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Dari materi modul 3.2 ini, kami mempelajari tentang sekolah sebagai ekosistem sekolah dimana ada sebuah interaksi antara faktor biotik dan faktor abiotik .Â
Penekatan berbasis kekurangan/masalah dimana pada pendekatan ini akan memusatkan kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang dan apa yang tidak bekerja atau memandang negatif. Sedangkan pendekatan berbasis aset cara praktis menemukenali hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi atau kekuatan/potensi yang positif. Materi selanjutnya adalah Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) yang muncul sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional yang menekankan pada masalah/kekurangan komunitas.Â
PKBA ini menggunakan pendekatan berbasis aset. Ada 7 aset utama komunitas yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik dan modal agama dan budaya.
(R) Ruang Kolaborasi sesi 1
Pada sesi alur merdeka selanjutnya yaitu Ruang Kolaborasi 1 yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Mei 2023. Fasilitator kami yaitu Bpk Cece Sutia membagi beberapa kelompok terdiri atas 3-4 orang anggota. saya bersama 3 rekan saya yaitu Bapak Slamet dan Dwi Reza  dari Kabupaten Garut  dan Bapak Taufik Ridwan dari SMKN Buahdua Kabupaten Sumedang tergabung dalam kelompok B.1. Selanjutnya kami melakukan kegiatan Vicon melalui Gmeet dengan melakukan diskusi kelompok.Â
Ruang Kolaborasi 1 kami membahas kekuatan/aset sumber daya yang dimiliki di sekolah daerah kami. Materi yang telah kita pelajari tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya diperkuat lagi oleh fasilitator. Di akhir sesi ruang kolaborasi 1, fasilitator memberikan penguatan materi tentang perbedaan pendekatan berbasis kekurangan dan aset.
(R) Ruang Kolaborasi sesi 2