Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memaksa kepada semua organisasi untuk beradaptasi agar tidak tergerus perubahan zaman. Sekarang sudah tidak zamannya lagi menggali kekurangan dan kelemahan, sekarang zamannya menggali dan memberdayakan kekuatan atau potensi yang dimiliki. Untuk itu diperlukan komitmen dari semua warga sekolah. Bagaimana caranya memberdayakan potensi yang ada di sekolah?Â
Dalam modul 3.2 yang topiknya mengenai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, menyebutkan bahwa kita harus mengidentifikasi terlebih dahulu modal utama yang dimiliki oleh ekosistem sekolah. Salah satu strategi dalam pengelolaan sumber daya sekolah yaitu menggunakan ABCD (Asset Based Community Development).Â
Ada 7 modal atau aset utama, yaitu : manusia, sosial, lingkungan, politik, agama dan budaya, finansial, dan fisik. Setelah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah bagaimana memanfaatkan modal yang sudah dimiliki tersebut untuk pengembangan sekolah dan mendukung proses pembelajaran yang berpihak pada murid?Â
Contohnya pada SMPN Surian, memiliki modal utama lingkungan yang dekat dengan bendungan Sadawarna. Dalam pengembangan sekolah, lokasi yang dekat bendungan dapat dimanfaatkan untuk daya tarik murid agar rajin sekolah dan belajar untuk mengembangkan destinasi wisata yang berbasis ekologi dengan membuat cinderamata berupa miniatur perahu, kaos dan topi. Sehingga dapat dijadikan modal finansial juga hasil darin penjualan cinderamata tersebut.Â
Selain itu lingkungan sekolah yang dekat bendungan dapat dijadikan wahana yang mendukung proses pembelajaran yang berpihak pada murid, seperti belajar langsung pada ekosistem bendungan, permasalahan sampah pada bendungan, pergeseran mata pencaharian warga sekitar, sampai kepada teknik membuat perahu dan campuran cat. Â Dengan memberdayakan setiap modal yang dimiliki, hal ini merupakan salah satu karakteristik komunitas yang resiliensi yaitu membentuk masa depan sesuai dengan visi dan misi sekolah demi kebahagiaan dan kesejahteraan warga sekolah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H