Pagi benar, saya sudah mengeluarkan sepeda motor si Merah. Hendak berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya, setelah libur lebaran. Sebelumnya si Merah harus di cek dulu, pijit ban, rantai diolesi oli dan di warming up dulu motornya. Hal ini dilakukan untuk menjaga hal yang tidak diharapkan saat diperjalanan, karena sudah beberapa kali dialami saat perjalanan pergi dan pulang sekolah. Sering kali mengalami rantai pegat, ban motor yang bocor, pegat kabel kopling dan sampai pada mati mesin.
Ternyata saat berangkat sekolah tidak terjadi apa-apa, lancar jaya. Akan tetapi saat pulang dari sekolah, melewati tanjakan cigobang dan cisumur yang cukup menanjak, saat pindah persneling ke-1. Terasa pruuut, mesin motor jalannya ndut-ndutan, waah kabel kopling nya putus.
Benar sekali dugaan saya, kabel kopling putus, setelah dicek, ternyata kabel yang nempel ke tuas sebelah kiri sudah berwarna coklat. Hal ini membuat kabel jadi rapuh kalau sudah berkarat itu dan akhirnya putus. Â
Beruntungnya, tidak jauh dari putus kabel kopling ada tukang bengkel. Segera saja saya pinggirkan sepeda motor dan memanggil si akang bengkel, karena saya tidak bawa kabel cadangan. Terpaksa akang bengkel membeli dulu, cukup jauh belinya. Sekarang jari pelajaran, setiap mau pergi ke sekolah harus di cek dulu semua yang berkaitan dengan kendala di perjalanan, kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi harus dipersiapkan sedini mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H