Hari-hari terakhir di bulan Ramadhan 1444 H, kita akan disuguhkan fenomena alam yang sangat menakjubkan yaitu terjadinya Gerhana Matahari Hibrid (GMH). Hal ini tertulis dalam Al Quran tepatnya pada surat Yasin ayat 39-40, Allah SWT berfirman :
39. Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
40. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
Menurut BMKG, pada hari kamis, 20 April 2023 sebagian besar wilayah Indonesia dapat melihat peristiwa Gerhana Matahari Hibrid. Apa itu Gerhana Matahari? Dalam pelajaran IPA waktu SMP, pak guru menjelaskan bahwa : Gerhana Matahari yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi, hal ini disebabkan posisi Matahari, bulan dan bumi tepat segaris. Gerhana Matahari dapat terjadi dalam 3 tipe, yaitu Gerhana matahari sebagian, Gerhana Matahari total dan Gerhana Matahari cincin. Naaah, sebagian besar wilayah Indonesia dapat menyaksikan Gerhana Matahari total dan Gerhana Matahari sebagian, sehingga pada 20 April 2023 dinamakan Gerhana Matahari Hibrid. Untuk gerhana matahari total dapat dilihat  pada 3 provinsi, yaitu Maluku, Papua Barat dan Papua. Sedangkan Gerhana Matahari sebagian dapat dilihat di sebagian besar wilayah Indonesia. Kejadian GMH ini dapat disaksikan setiap 18 tahun sekali, terakhir terjadi pada 8 April 2005 dan akan terjadi lagi pada 30 April 2041. Waktu kontak awal saat GMH untuk pulau Jawa pada jam 09.30 WIB dan waktu puncak GMH di pulau Jawa pada jam 10.45 WIB, sedangkan waktu kontak akhir GMH pada jam 12.15 WIB.
Apa yang harus kita lakukan sebagai muslim saat terjadi gerhana?
Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak." (H.R. Al-Bukhari).
Menurut hadits tersebut, yang harus  dilakukan adalah :
1. Berdoa kepada Allah SWT
2. Mendirikan Shalat Sunat Gerhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H