Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pantang Mengajar Sebelum Belajar: Refleksi Lesson Study

13 April 2023   04:34 Diperbarui: 13 April 2023   04:38 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru itu pantang mengajar sebelum belajar, itulah jargon yang selalu saya ingat sampai saat ini. Dari kata motivasi tersebut, banyak kegiatan yang diikuti untuk belajar yang berkaitan dengan keprofesionalan seorang guru. Salah satu kegiatan pengembangan diri berkelanjutan yang selalu saya hadiri adalah Lesson  Study. Sejak tahun 2009,saya mengenal lesson study lewat program JICA, kerjasama Indonesia dan Jepang dalam bidang pendidikan. Dalam lesson study, kami belajar bersama. Mulai dari merencanakan pembelajaran (plan), melaksanakan pembelajaran (do) sampai kepada merefleksi pembelajaran (see). Banyak sekali ilmu kependidikan dan pendalaman materi yang didapatkan. Sampai-sampai saya diundang untuk mempresentasikan karya tulis ilmiah dari hasil kegiatan lesson study pada kegiatan WALS tingkat internasional. 

Lesson study kali ini, saya belajar dari Buka Kelas bapak Senju dari SMPN 2 Tomo pada materi cepat rambat bunyi. Pelaksanaannya secara daring dan luring, kami mengobservasi kegiatan siswa. Apakah mereka belajar? Apa yang mereka lakukan? Apa hasil belajar yang mereka dapatkan? Itulah pertanyaan pemantik mendasar untuk mengobservasi. 

Siswa memprediksi tingkat kenyaringan bunyi (foto:suryan) 
Siswa memprediksi tingkat kenyaringan bunyi (foto:suryan) 

Pada sesi pendahuluan, siswa diajak untuk memprediksi tingkat nyaring atau tidak suatu bunyi yang merambat lewat benda padat, cair dan gas. Setiap siswa memegang LKS satu lembar yang diberikan oleh guru. Mereka memprediksi, Kira-kira yang mana yaa, bunyi yang paling nyaring, nyaring dan kurang nyaring. Beragam prediksi mereka catat, berdasarkan pengalamannya sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian yang dialami siswa dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Sebelum mereka buktikan dengan cara praktikum. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun