Di era di mana masalah kelestarian lingkungan dan perubahan iklim menjadi perhatian utama, kemajuan nanoteknologi muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah dunia saat ini. Jika tidak digunakan dengan benar, teknologi tidak hanya menawarkan kemudahan dan penyelesaian masalah bagi manusia tetapi juga menawarkan tantangan.Â
Teknologi abad-21, seperti nanoteknologi (NT) dan teknologi komunikasi informasi dan komputasi (ICCT), dapat menyelesaikan sebagian besar masalah umat manusia saat ini. Kebutuhan dasar, keinginan tingkat lanjut, dan hasrat impian adalah contoh teknologi abad kedua puluh satu.Â
Dengan penggunaan yang tepat, teknologi ini dapat membantu mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG), yang semuanya harus dilaksanakan pada tahun 2030.Â
Karena potensi risiko nanotoksisitas yang diprediksi, nanoteknologi, teknologi terdepan multidisiplin yang berguna untuk solusi inovatif di sektor industri primer, sekunder, tersier, dan kuaterner, masih berkembang dengan lambat. Mengatasi masalah ini memerlukan solusi nanoteknologi yang ramah lingkungan selain menggunakannya untuk kemajuan masyarakat.Â
Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah cara utama nanoteknologi membangun masa depan yang ramah lingkungan. Nanomaterial seperti nanotabung karbon dan nanofiber telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi sel bahan bakar dan panel surya, serta untuk membuat baterai yang lebih kuat dan tahan lama. Dengan demikian, nanoteknologi membantu kita mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil yang merugikan lingkungan.Â
Pengolahan Limbah
Nanoteknologi juga menawarkan solusi baru untuk pengolahan limbah. Nanopartikel dapat digunakan dalam proses detoksifikasi limbah industri dan polutan air, mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, nanopartikel juga dapat digunakan untuk mendaur ulang barang elektronik, sehingga mengurangi penumpukan sampah elektronik yang merusak lingkungan.
Pertanian Berkelanjutan
Nanoteknologi memungkinkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan di sektor pertanian. Nanosensor dapat digunakan untuk memantau tanaman secara real-time, memungkinkan petani untuk mengoptimalkan penggunaan pestisida dan air. Nanomaterial juga dapat digunakan untuk pemupukan presisi, meningkatkan produktivitas tanaman tanpa merusak lingkungan dengan limbah kimia. Â