Bukan eranya surat-surat sakti beredar dan merecoki proses kerja BUMN. Terlalu banyak kepentingan yang ingin ikut bermain di dalamnya. Apalagi di BUMN besar dengan potensi aset luar biasa, sangat rentan, sebab banyak pihak yang merasa berkepentingan.
Yang terpenting adalah pembenahan di BUMN harus dilandasi semangat yang sama untuk berubah. Komitmen dan konsistensi melaksanakan GCG tidak hanya sekedar formalitas dan kepatuhan namun dapat dilaksanakan atas dasar kebutuhan untuk memperbaiki diri. Perlu diberikan kesempatan berkreasi dan kebebasan meningkatkan keuntungan bagi BUMN, sehingga visi dan misi BUMN dapat dicapai secara kongkrit. Harapannya adalah sebagai agent pembangunan, BUMN mampu bekerja secara efisien, efektif, profesional, mampu berdiri sendiri dan dapat bersaing dalam percaturan bisnis internasional. Keberadaan BUMN tidak boleh menggerogoti keuangan negara namun justru bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian bangsa. (TSN)
Penulis : Zainul Arifin
(Partner MUC Consulting)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H