Mohon tunggu...
Surya Makmur Nasution
Surya Makmur Nasution Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Lulusan S2 Universitas Gadjah Mada D.I Yogyakarta pada tahun 2008. Menjadi wartawan Harian Kompas pada tahun 1995 hingga 2005

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

NU dan Keistiqomahan Mempertahankan Tradisi

6 Februari 2023   22:10 Diperbarui: 7 Februari 2023   02:10 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Catatan Surya Makmur Nasution
Dari Malang, Jawa Timur

SATU (1) abad sudah, umur Nahdlatul Ulama (NU) sebagai jam'iyyah (organisasi) para ulama. Tepatnya, 16 Rajab 1344 H - 16 Rajab 1444H, atau dalam kalender masehi 7 Februari 2023.

Perjalanan panjang NU sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Tanah Air, tidaklah mudah dilalui. Teramat banyak asam garam yang telah dinikmati dan dirasakan. Teramat banyak tantangan, halangan dan rintangan,  yang telah dihadapi. Teramat banyak onak dan duri yang datang silih berganti. Teramat banyak pula godaan, rayuan, dan bahkan bujukan yang telah dilampaui.

Tidaklah mudah mengurus warga NU yang jumlahnya 90-an juta orang (data 2018). Dari mulai kalangan aghniya (kaya raya) sampai mustad'afin (lemah dan miskin). Dari masyarakt ploretar, pinggiran, hingga ambtenaar, priyai. Dari masyarakat ndeso (kampung/desa) sampai perkotaan (urban). Dari berpendidikan rendah, menengah hingga tinggi.

Itulah gambaran warga NU. Mereka hidup, tumbuh dan berkembang di mana saja di bumi Nusantara ini. Dengan doktrin ideologi kaum ahlus sunnah wal jamaah, warga NU mencintai, menjaga, mengawal dan membela negeri ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NU sebagai bagian ummat Islam di Indonesia, kini keberadaannya  ada di mana-mana, dan tahu mau kemana dan untuk apa. Berdirinya pondok-pondok pesantren berbasiskan kitab kuning di berbagai penjuru Tanah Air, menunjukkan eksistensi NU, ada di mana-mana.

Keberhasilan dan kesuksesan NU mengemban misinya sebagi organisasi nahdliyin yang mengurusi ummat, bangsa dan negara, tidak lain karena keitiqamahannya, konsisten, membangun tradisi.

Ada kaedah ushul fiqh yang sering diajarkan dan dipopulerkan para kiai saat mengaji dihadapan para santri atau jamaah, yaitu : " al muhafadzhoh 'alal qodiimis sholih wal alkhzu bil jadiidil aslah (memelihara hal-hal lama yang baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik).

Tradisi lama seperti menggunakan kitab-kitab kuning klasik, atau huruf arab tanpa tanda baca alias arab gundul, menjadi sumber rujukan dalam membahas berbagai persoalan (bahtsul masaail) fiqh atau tafsir. Lalu kemudian, melihat perkembangan tradisi baru yang baik untuk dijadikan sebagai konteks melihat peradaban baru.

Meski saat ini, NU akan memasuki abad ke-2-nya, tradisi-tradisi lama, seperti sarungan, pakai kopiah, solawatan, tahlilan dan manakiban tetaplah dipertahankan sebagai tradisi menjemput keberkahan. Mencium tangan para kiai atau guru, adalah jalan mencari tabarruk.

Itulah kenapa, dalam perayaan tasyakuran 1 Abad NU yang dipusatkan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, selama 24 jam non-stop, full dengan kegiatan tradisi nahdliyin. Dimulai jam 00.00 16 Rajab 1444H/7 Februari 2023,  dimulai dengan kegiatan lailatul qira'ah/haflah, manakib Syeikh Abdul Qadir Jaelani, qiyamul lail (Ratib al Attas dan Asmaulhusna) dan ijazah kubro oleh Habib Lutfi bin Ahmad al Attas, solawatan, istighosah kubra, menjadi rangkain acara puncak 1 Abad NU.

Mempertahankan tradisi lama dan mengambil hal-hal baru yang aslah, maslahat, adalah jalan lurus dan selamat bagi NU menuju Abad ke 2. Tema besar 1 Abad NU : "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru," adalah sebagai spirit dan komitmen NU untuk mengembangkan misinya 100 tahun di abad kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun