Situasi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 memang membuat sebagian orang panik. Termasuk rush di pasar bursa. IHSG (indeks harga Saham gabungan) berhari-hari amblas dalam. Saya sebagai investor meliaht portofolio yang "terbakar", mencoba untuk tenang dan mengamati pergerakan sambil mencari kesempatan yang ada untuk masuk kembali.
Dalam tulisan mandarin krisis terdiri dari dua huruf Wei Ji. Tulisan Tiongkok adalah tulisan yang setiap hurufnya mengandang makna. Mari kita perhatikan kutipan di bawah ini.
Kita akan belajar sedikit tentang filosofi Chinese terhadap kata "krisis" ini. Bahasa mandarin untuk Krisis adalah : 危机 (wēi jī) berasal dari kata 危险 (wēi xiǎn, danger) dan 机 会 (jī huì, chance).
Untuk itu setiap 危机, wēi jī (krisis), selalu memiliki 2 dimensi : pertama 有危 (yǒu wēi, ada bahaya), kedua 有机 (yǒu jī, ada kesempatan) . Jadi di setiap krisis walaupun memang memiliki bahaya, namun juga mengandung kesempatan yang menuju kepada harapan/ kesuksesan.
Dalam kondisi krisis yang terbayang dalam benak kita adalah kehidupan pada masa mendatang adalah sulit, sehingga pikiran kita selalu dipenuhi aura negatif. Pikiran negatif kita didukung oleh pikiran banyak orang untuk ikutan menjadi negatif. Nasehat yang datang dari bursa adalah sale dan cut lose sehingga terjadi rush besar di pasar bursa.
Padahal nasehat investor terkemuka dunia Warren Buffet "Be greedy when the others fear" tetapi kita dibingungkan kembali kapan sebuah saham mencapai harga terendah. Tidak semua orang tahu, tetapi kita bisa mempelajari dari histori harga. Buffet menganjurkan kita untuk membeli sebuah saham secara mencicil bukan dengan menghabiskan semua modal kita seketika.
Riset adalah sebuah keharusan untuk para investor saham. Sebagai penganut aliran fundamental Warren Buffet melihat sebuah saham dari nilai fundamentalnya atau intrinsik. Saat ini harga saham perusahan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta berguguran, saatnya kita meriset dan mengambil kesempatan untuk membeli dalam harga "obral."
Kondisi seperti sekarang jarang terjadi, kita harus dapat memanfaatkan momentum untuk menabung saham sekaligus menjadi patriot bangsa karena sebagai investor kita adalah pembayar pajak dalam setiap transaksi jual maupun beli. Mari berinvestasi dikala krisis.
referensi
sarapanpagi.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H