Masih ingat dengan Asia Carrera atai Tia Carere ? bintang film vulgar era 90an. Dia sangat populer karena menjadi wanita Asia pertama yang memiliki karier sebagai bintang porno. Kehidupanya yang penuh liku dan tampak glamour tanpa kita ketahui apa yang sebernarnya terjadi. Dulu dia sempat diisukan meninggal dunia karena AIDS. Mari kita telusuri kehidupanya.
Asia Carrera lahir 6 Agustus 1973 dengan nama Jessica Steinhauser di New York, Amerika Serikat. Dia memiliki kecerdasan yang luar biasa sehingga pada usia 16 tahun sudah mengajar Bahasa Inggris di Jeoang. Â Karena kecerdasanya dia melanjutkan sekolah dengan beasiswa dan menorehkan dirinya menjadi Anggota Mensa, Klub orang-orang dengan IQ tinggi. Dia miliki IQ 156 tidak heran dapat kuliah dengan beasiswa di Rutger University, meski tidak lulus.
Mengawali karir menjadi fotomodel yang membawanya berkenalan dengan seorang produser film Porno dengan diiming-imingi bakal mendapat uang dalam jumlah besar. Asia tertari untuk memulai Karir sebagai bintang porno, saat itu usianya sekitar 19-20 tahun. Berkarir selama 10 tahun membuatnya sudah membintangi film sekitar 400 buah.Â
Menikah pertama dengan seorang sutradara, Bud Lee, tetapi kemudian bercerai. Kemudian menikah lagi dengan Donald (Don) Lemmon, kemudian mereka pindah ke Utah. Utah adalah daerah religius dimana pornografi adalah hal terlarang oleh peraturan lokal, sehingga dia tidak dikenal. Tetapi suatu ketika saat menjemput seorang guru merasa wajahnya tidak asing tapi dia dapat mengelaknya.
Cobaan berat menimpa dirinya saat suaminya meninggal karena kecelakaan disaat hamil anak kedua. Dengan kematian tersebut membuat dirinya depresi menjadi alkoholik. Meski akhirnya dia berhasil sembuh dan mulai menata hidupnya kembali.Â
Kini dia bekerja sebagai sukarelawan di penampuungan hewan lokal dan bekerja di sebuah Museum Dinosaurus. Sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk merawat kedua anaknya. Info terbaru dia sedang menyelesaikan kuliah di Dixie State University.Â
Kita seringkali melihat bintang film porno sebagai orang yang hipersex dan glamor, tetapi sesungguh mereka sebenarnya harus menanggung malu yang berat. belum lagi saat syuting adegan panas yang harus disaksikan banyak orang membuat tekanan berat. Selain itu kehidupan diluar film selalu berada dalam ancaman pelecehan karena dianggap wanita gampangan. Kehidupan glamor yang kelihatan sebenarnya hanya semu belaka, sebagian besar dari mereka hidup pas-pas dan harus mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi biaya hidup.Â
Momen Hari Wanita Internasional, saya mengajak kita semua untuk menghapuskan pornografi baik dalam bentuk film, gambar maupun yang lainya. Karena pornografi itu merusak mental dan merendah wanita. Wanita selalu berada dalam posisi yang di rugikan dalam industri pornografi. Keuntungan terbesar dalam industri ada ditangan pemodal.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H