Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Financial

Saham: Kelemahan Analisa Teknikal (IV)

24 Maret 2019   11:47 Diperbarui: 28 Maret 2019   17:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pasarmodal.blogspot.com

Analisa teknikal seperti yang saya ungkapkan dalam tulisan sebelumnya memiliki banyak ragam dan sudut pandang, sehingga membuat analisa teknikal tidak selalu dijadikan pegangan dalam mengambil keputusan dalam jual dan beli saham. Berikut adalah beberapa kelemahan analisa teknikal.

Satu Sama Lain Selalu Menghasilkan Output yang Berbeda

Analisis teknikal adalah analisis yang rumit dengan sangat beragam dalil dan impelmentasi. Untuk menganalisa suatu saham satu dalil dengan dalil lain bisa saling bertentangan. Karena masing-masing mempunyai sudut yang berbeda.

Dalil satu bisa menyatakan jual, sedangkan dalil lain menyatakan beli karena kita menarik rentang waktu yang berbeda. Ini yang membuat kita bingung dalam mengambil keputusan dalam trading saham.

Psikologi Investor Menyebabkan Anomali

Terlepas dari berbagai analisis teknikal yang ada, pasar sesekali mengalami anomali dimana prediksi tidak sesuai dengan kenyataan. Penyebab anomali pasar adalah  psikologi investor. Psikologi investor menyumbang sekitar 50% dari strategi jual beli (disiplin dalam melakukan transaksi dan pengendalian emosi dari fear and greed) di pasar modal,  30% adalah money management yaitu strategi mengatur  dana yang tersedia dalam berbagai macam jenis saham beserta komposisinya. Sedangkan 20% adalah analisis teknikal (Ong, 2008).

Bandar Mampu Membuat Grafik Teknikal

Dalam pasar saham ada investor yang memiliki modal besar yang kita sebut sebagai bandar. Bandar mampu membuat grafik teknikal untuk menarik keuntungan dari investor kecil. Bandar biasa yang memainkan akumulasi dan distribusi saham. Di bursa Efek Indonesia investor Asing masih menjadi pemain yang dominan, sehingga gerakan investor asing sangat menentukan pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Bandar juga mampu menciptakan rumor dan isu untuk menggerakan suatu saham. Sehingga ada sekelompok analis yang menfokus diri dalam mengamati pergerakan bandar, sehingga ilmu disebut bandarmologi. Semoga berguna.

ikuti saya di : www.facebook.com/fundsaham/

Referensi :

Ong, Edianto. 2008. Technical Analysis for Mega Profit.  Edisi Pertama. Jakarta : Mega Publishing

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun