Setelah mengalami berbagai badai dalam bursa saham saya baru sekarang memberanikan diri untuk menulis tentang investasi saham. Saham menurut KBBI online :Â
saham/sa*ham/ n 1 bagian; andil; sero (tentang permodalan): --Â nya tertanam dalam berbagai perusahaan; 2 ki sumbangan (pikiran dan tenaga): --nya dalam perjuangan kemerdekaan sangat besar; 3 Ek surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor; 4 hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagi dalam pemilikan dan pengawasan;Â
Secara singkat Saham adalah modal yang kita tanam pada sebuah perusahaan (dalam hal ini perseroan terbatas (PT)) terbuka (Tbk), sehingga perusahaan yang sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat adalah sebuah perseroan terbuka, contohnya : P.T. Bank Rakyat Indonesia Tbk. maka Bank Rakyat Indonesia sahamnya bisa dimiliki oleh siapa saja.
Pembelian saham itu sendiri harus melalui sekuritas. sekuritas itu sendiri adalah perusahaan yang menjadi perantara antara masyarakat dengan pasar (Bursa) saham, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia (BEI).
Secara sepintas bisnis di pasar saham terlihat mudah, hanya jual beli melalui aplikasi yang kita unduh dari playstore kemudian untung. Tetapi dalam prakteknya sangat sulit meraih untung di bursa saham. Saham menjanjikan keuntungan yang besar karena banyak orang menjadi kaya raya dari Saham seperti Warren Buffet, investor saham yang selalu masuk jajaran paling atas orang terkaya didunia. Saat ini Bill Gates setelah mengundurkan diri dari CEO Microsoft Inc. menjadi investor saham. Dari dalam negeri kita mengenal Lo Keng Hong dan Benny Tjokro yang sukses menjadi kaya raya dari Saham. tetapi banyak juga yang gagal dan rugi besar dari saham
Dengan melihat contoh kesukseskan orang dari saham maka menyimpulkan bahwa saham sebuah bisnis yang menjanjikan. tetapi sebagian orang menilai saham adalah pasar judi yang membuat orang menjadi bangkrut. Tetapi menurut saya saham adalah bisnis yang memiliki resiko kecil.
Mari kita berhitung untuk supaya kita bisa menilai bahwa saham memiliki resiko yang kecil. Ambil contoh saat ini kita hendak membuka bisnis yang sedng tren saat ini yaitu kuliner dengan membuka kafe yang menyajikan kopi kekinian. Untuk sebuah Kafe kita membutuhkan lokasi yang strategis dan ramai.
Untuk menyewa lokasi tersebut setidaknya dibutuhkan uang sewa yang tidak kecil, sebutlah 50 juta setahun. pastinya setelah kita menyewa kita butuh dana untuk dekorasi dan membeli semua perlengkapan kafe, setidaknya dibutuhkan 50 juta, belum lagi kita perlu membayar tenaga kerja dan biaya operasional seperti listrik, pajak dan lain-lain tentu dibutuhkan dana untuk menutupi semua itu.
Apakah ada jaminan modal itu akan kembali ? Kita tidak bisa menjawabnya. Bagaimana jika selama setahun beroperasi ternyata kafe kita sepi dan terus menerus rugi. Apalagi persaingan di dunia kopi tidak mudah karena banyak pemain yang bersaing.
Jika rugi apakah 100 juta modal yang kita tanam bisa kembali? jika dalam kondisi rugi bisa kembali 50 persen saja sudah kita untung, tetapi rugi berkelanjutan sehingga kita harus berhutang untuk menutupi biaya operasional, maka makin bertambah jumlah kerugian kita.
Dalam bisnis saham rugi hingga 50 persen bisa dikatakan nyaris mustahil, asal kita membeli perusahaan yang mumpuni dan terbukti kiprah dalam dunia ekonomi Indonesia, Seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Unilever (UNVR) dan lain-lain. Oleh karena itu kita sebuah riset dan pelatihan sebelum terjun ke bursa Saham supaya bisa meraup untung dan sukses.