Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kondom Buat Ibu

2 Juli 2012   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karena di rumah kami tinggal berdua, maka istri selalu selalu curhat kepada saya sepulang dari kerja. Dia kerja di rumah sakit bagian kebidanan.

Banyak hal yang dia ceritakan sepulang kerja. Pendarahan dan pecah ketuban karena ML (Making Love) alias berhubungan badan, ini mungkin kasus yang paling sering dia ceritakan.

Sehingga terjadilah percakapan:

“Tahukah ngak bang tadi ada ibu pendarahan?” kata istri sepulang kerja.

“Memang mangapa kalau pendarahan?” jawab saya.

“Ngak apa-apa sih. Tapi ada cerita lucu?”

“Memang lucunya mengapa?”

“Setelah kami tanya mengapa pendarahan. Awalnya dia tidak menjawab. Tapi akhirnya dengan malu-malu dia menjawab karena ‘burung si abang udah ngak tahan lagi’…”

Langsung meledak tawa kami berdua.

Kebetulan istri saat itu sedang hamil juga dan saya langsung berkata “Ah jangan-jangan ini alasan kamu ngak mau layani saya?”

“Ih abang ini ngak percaya. Kalau begitu tanya langsung sama Pak Yuda (dokter kandungan, pen.).”

Singkatnya setelah bertemu dengan dr. Yuda, dia menguatkan pernyataan istri dan atas nasehat beliau jika mau mengadakan hubungan badan harus pakai kondom demi mencegah pendarahan dan ketuban pecah. Dalam hati saya repot benar sih mau berhubungan badan dengan istri sendiri harus pakai acara pasang kondom. Tapi demi cinta kepada istri dan anak dalam kandungan, saya turuti nasehat dokter.

Karena belum pernah beli kondom sebelumnya, saya bingung memilih kondom mana yang cocok. Yang bikin saya salah tingkah kondom selalu letaknya di dekat kasir. Mungkin karena persepsi pemakaian kondom masih negatif di masyarakat kita, saya selalu dipandangi curiga karena melihat-lihat dan membaca keterangan dalam kemasan kondom oleh orang sekitar, kadang sama kasir juga. Setelah hunting ke beberapa minimarket akhirnya saya sudah bisa menentukan pilihan. Demi kebaikan bersama, masa bodoh pandangan curiga orang lain.

Akhirnya saat mau membayar di kasir.

“Beli kondom ya ?”

“Iya nih, maklum istri lagi hamil” Jawab saya polos.

“Waduh si abang….” Kata sang kasir cewek yang wajahnya manis, tapi melotot memandang saya.

Pernyataan itu membuat saya gelagapan karena tidak harus menjawab apa….

@demi anak dan istri tercinta....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun