Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Perbatasan (Jagoi III)

22 Juni 2010   07:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:22 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagoi Babang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.Penduduk asli Jagoi Babang adalah Subsuku Dayak yang dikenal dengan Bidayuh. Orang Bidayuh juga terdapat di Malaysia. Keduanya merupakan kerabat dekat. [caption id="attachment_174162" align="aligncenter" width="300" caption="Foto"][/caption] [caption id="attachment_174164" align="aligncenter" width="300" caption="Foto"][/caption] Setiap akhir pekan daerah Jagoi selalu ramai, ini disebabkan oleh adanya pasar di Serikin, Malaysia. Pedagang dari berbagai daerah di Kalimantan Barat berdatangan untuk berjualan kesana. Mayoritas penjual di Serikin adalah orang Indonesia, berbagai komoditas, termasuk dari jawa, dijual disana. Pembeli berasal dari seluruh penjuru Serawak (Negara bagian Malaysia) bahkan Brunei. Terdapat juga waisatawan asing yang berkunjung kesana. Saya sudah beberapa kali berkunjung ke pasar tersebut, bahkan untuk menikmati mie ayam saya sering luar negeri...hehehe, karena tidak tersedia di pasar terdekat di Indonesia. Untuk menuju Jagoi Babang kita bisa naik bus dari Pontianak hingga Seluas (kecamatan tetangga). Dari Seluas kita bisa memakai ojek. Mereka bersedia mengantar hingga ke Malaysia. Sebenarnya tidak ada yang menarik disana, hanya pasar rapih dan bersih hingga kelihatan nyaman dipandang, ini kelebihan negara jiran kita. komoditas yang diperjual-belikan pun umumnya terdapat di pasar-pasar tradisional Indonesia. mungkin hanya beberapa produk makanan dan minuman ringan hasil yang produksi Malaysia yang tidak bisa kita temukan disini. Saya akui produk mereka memiliki citrarasa yang lebih enak di bandingkan dengan lisensi yang sama dengan keluaran Indonesia (uppssst, skr saya menjauhi produk olahan pabrik). Setiap bulan Juni Masyarakat Dayak Bidayuh (penduduk asli Jagoi ) merayakan Gawai (pesta adat). saat  itu adalah kesempatan berkumpulnya orang Bidayuh dari kedua negara. Biasanya pada hari tersebut sangat ramai pengunjung di Jagoi Babang (pusat pesta). MetroTv pernah menyiarkan acara tersebut. Sebenarnya selain Gawai Adat di Jagoi, setiap bulan Juli di desa Sebujit (tidak jauh dari Jagoi) diadakan gawai adat Sebujit. acara tersebut sangat unik. karena mereka mempunyai rumah tinggi, yang disebut bedoq. rumahnya terletak diatas batang pohon. hanya rumpun dayak mereka yang memiliki rumah seperti itu.  Biasanya sangat ramai pengunjung yang datang, baik domestik maupun mancanegara. [caption id="attachment_174149" align="aligncenter" width="225" caption="Rumah adat Dayak Sebujit"][/caption] jika ingin melihat perkampungan yang lebih esksotik lagi kita bisa naik ke kampung Sebujit Atas (asal nenek moyang orang Sebujit), disana masih terdapat rumah adat tinggi yang masih asli. tetapi untuk menuju kesana hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki (kira-kira 2 jam). karena letaknya pada ketinggian kita bisa melihat pemandangan hingga Malaysia. [caption id="attachment_174153" align="aligncenter" width="300" caption="Foto"][/caption] [caption id="attachment_174157" align="aligncenter" width="300" caption="Foto"][/caption]

Selain sebujit dan jagoi kita bisa berkunjung ke Sanggau Ledo, untuk mengujungi Riam Merasap. Air terjun yang indah yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja. Letak Riam Merasap dekat dengan tempat ziarah (gua Maria) umat Katolik, [caption id="attachment_174159" align="aligncenter" width="300" caption="Foto"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun