Mohon tunggu...
Surya Gentha Akmal
Surya Gentha Akmal Mohon Tunggu... Ilmuwan - Researcher

Research Scientist | Writer | Learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PPIDK Amerop: Menilik Sektor Circular Economy dan Energy Transition

19 April 2022   18:37 Diperbarui: 19 April 2022   18:40 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOMPASIANA: Portugal & Rusia - Perhimpunan Pelajar Indonesia Kawasan Amerika-Eropa (PPIDK AMEROP) tak lama lagi akan menggelar acara tahunan Simposium Kawasan Amerika-Eropa. Simposium Kawasan ini adalah wadah berhimpunnya para pelajar Indonesia yang tengah menempuh studi di wilayah Amerika-Eropa untuk memberikan suntikan pemikiran sebagai bentuk kepedulian kepada Indonesia dan kontribusi nyata membangun Indonesia. Tahun ini acara tersebut diadakan secara daring dengan kolaborasi antara PPI Portugal dan PPI Rusia (Permira) sebagai tuan rumah.

Dalam hal ini, Direktorat Kreatif Amerika-Eropa (KAE) PPIDK AMEROP, mengadakan Webinar Road To SAEGALA Edisi Kedua pada hari Sabtu, 16 April 2022. Tema yang diusung adalah "Menilik Sektor Circular Economy dan Energy Transition -- Peluang, Tantangan, Serta Solusi di Tengah Krisis Geopolitik dan Pandemi Global".

Dalam sambutannya, Faiz Arsyad yang merupakan Kepala Departemen Kajian dan Studi KAE menyampaikan, "Webinar kali ini merupakan seri kedua rangkaian dari kajian yang akan lebih detail dibahas, dalam menyambut acara puncak simposium kawasan oleh para pelajar asal Indonesia dari se-antero Amerika-Eropa."

Disampaikan juga pada sesi Keynote Speech Pertama oleh Bapak Alue Dohong, SE., MSc., Ph.D, selaku Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, "Pendekatan Circular Economy adalah pendekatan yang paling ideal karena Indonesia masih sangat membutuhkan pertumbuhan ekonomi sebagai negara yang sedang menuju kepada negara maju. Pendekatan ini memastikan nilai guna sebuah material dapat tetap optimal untuk jangka waktu yang maksimal. Tidak hanya berbicara soal nilai tambah bagi penyelamatan lingkungan, tetapi juga penciptaan nilai tambah ekonomi baru dan juga nilai tambah sosial seperti halnya pemberdayaan masyarakat. Jika diimplementasikan, maka menjadi sebuah solusi yang sifatnya berkelanjutan".

Keynote Speech Kedua yang disampaikan oleh Bapak Prof. (H.C.) M. Wahid Supriyadi, dimana beliau menyampaikan bahwa tema bahasan mengenai circular economy dan energy transition ini sangat tepat untuk diangkat di tengah krisis geopolitik dan pandemi global yang masih melanda. Beliau juga percaya bahwa insan PPI Dunia memiliki banyak sekali expertise yang bergerak di bidang teknologi terkait dan suatu saat juga akan menjadi generasi penerus bangsa di bidangnya masing-masing.

Pada kesempatan sesi pemateri pertama, dikemukakan secara langsung oleh Bapak Musawwir Muhtar selaku COO Octopus Indonesia bahwa sebagai salah satu pelaku usaha sistem circular economy, perusahaan telah berperan aktif dalam membantu komitmen pemerintah dalam mengurangi 70% sampah yang masuk ke laut dengan mengembangkan inovasi produk yang ramah lingkungan.

Adapun Bapak Ikbal Alexander sebagai Director of Sustainability, Kertabumi Recycling Center pada sesi pemateri kedua menuturkan bahwa semakin maju perekonomian sebuah negara, akan menghasilkan sampah yang lebih banyak. Beliau juga mengutarakan bahwa Kertabumi Recycling Center telah menjalankan usaha dalam bentuk ekonomi kreatif sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang positif dengan kombinasi produk daur ulang dengan material dan kearifan lokal yang ada.

Sementara itu dari sektor transisi energi ke arah Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Bapak Refi Kunaefi selaku Managing Director Akuo Energy Indonesia menekankan pada sesi pembicara ketiga bahwa Indonesia sebenarnya mampu untuk memenuhi pertumbuhan energi yang cenderung terus meningkat dengan memaksimalkan potensi energi baru dan terbarukan yang ada. Beliau menuturkan bahwa beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan seperti surya dan angin yang dapat dimaksimalkan penggunaannya.

"Transisi Energi menjadi salah satu agenda pokok bahasan di Presidensi G-20." Hal itu diungkapkan oleh Staff Ahli Presiden Republik Indonesia Bidang Energi, yakni Bapak Dr. Ahmad Agus Setiawan. Beliau juga menuturkan bahwa dua strategi utama dalam mengurangi emisi karbon di sektor energi adalah dengan meningkatkan produksi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi.

Webinar yang dibawakan langsung oleh Master of Ceremony (MC) yakni Nada Fauziyah (PPI Turki), dimoderatori oleh Jeremy Ericsson Sintong, Wakil Direktur Direktorat KAE PPIDK Amerop, serta dihadiri oleh Surya Gentha Akmal, Koordinator PPIDK Amerop; Febi Eka Putri, Wakil Koordinator PPIDK Amerop; dan Amy Maulana, Direktur KAE PPIDK Amerop. Para panelis perwakilan PPI Negara Kawasan Amerika-Eropa yang hadir diantaranya adalah Lukmanul Hakim Zaini, SHut., MSc. (PPI Austria), Petrina Zipporah Latumeten (PPI Amerika Serikat/Permias), Agung Wicaksono S.IP., MPA (PPI Hungaria), dan Muhammad Iksan Kiat (Mantan Koordinator PPIDK Amerop periode 2017-2018). (Pewarta: Tim KAE, PPIDK Amerop)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun