Di zaman dahulu, sebelum lautan memisahkan pulau-pulau di Indonesia, ada sebuah daratan luas yang masih menyatu. Di daratan itu, hiduplah suku-suku bangsa yang berbeda, namun mereka hidup rukun dan saling berbagi.Di tengah-tengah daratan itu terdapat sebuah hutan yang sangat lebat, di mana terdapat sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pepohonan besar. Desa itu dihuni oleh suku-suku yang hidup dalam kedamaian dan keharmonisan.
Suatu hari, datanglah seorang pemuda dari suku yang berbeda. Dia berasal dari suku yang merantau dari daratan lain dan kesepian karena kehilangan kampung halamannya. Dengan hati yang hampa, dia berjalan masuk ke dalam hutan.Di dalam hutan, pemuda itu bertemu dengan seorang gadis dari suku yang tinggal di desa itu. Gadis itu memberikan makanan dan minuman kepada pemuda itu, dan mereka berdua mulai saling bertukar cerita tentang asal-usul dan kehidupan mereka.
Dari pertemuan itu, pemuda dan gadis itu menjadi teman yang tak terpisahkan. Mereka belajar satu sama lain tentang kebiasaan dan budaya masing-masing, dan membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai tantangan.Hari demi hari, pemuda dan gadis itu menjelajahi hutan bersama-sama, menemukan keindahan alam dan keajaiban yang ada di sekitar mereka. Mereka juga bertemu dengan suku-suku lain yang tinggal di hutan itu, dan bersama-sama mereka membentuk sebuah komunitas yang kuat dan harmonis.
Akhirnya, daratan Indonesia mulai terpisah oleh lautan, memisahkan suku-suku bangsa menjadi pulau-pulau yang terpisah. Namun, kenangan akan persatuan dan persahabatan di daratan itu tetap hidup di hati mereka, menjadi warisan yang tak ternilai bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H