Mohon tunggu...
Suryadi Maswatu
Suryadi Maswatu Mohon Tunggu... Jurnalis - Kita sama, kita satu, kita indonesia

Kemiskinan Sejati bukanlah semalam tanpa makan, Melainkan sehari tanpa berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Kartini: Gerakan Mahasiswi dan Belenggu Romantisme

22 April 2020   06:25 Diperbarui: 22 April 2020   06:35 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketgam foto : lokasi di Pantai Kutai Bali 2019. | dokpri

Oleh karena itu, teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi!. Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.

Jika kalian tak mampu berjuang seperti ibu Kartini. Setidaknya jangan jatuhkan derajat kalian yang telah ia perjuangkan mati-matian. Hari Kartini bukan sekedar seremonial, tetapi sebuah perjuangan jiwa dan raga bagaimana Kartini muda masa kini dapat memajukan negeri.

Katini zaman sekarang perlu banyak belajar dari sosok kartini aktivis perempuan "terhadulu" tangguh, cerdas, tak kenal kompromi, yang selalu lantang menyuarakan ketidak adilan, ketimpangan pembangunan, selalu terlibat dalam setiap aksi mengkritisi kebijakan Pemerintahan saat menjadi Mahasiswi.

Kartini millenial sekarang juga belajar dari sebuah gerakan perempuan muda Islam, Nasyiatul Aisyiah telah banyak mengambil peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan fokus pada gerakan pemberdayaan perempuan dan anak, Nasyiatul Aisyiah kala itu terus melakukan ikhtiar maksimal dengan mengedepankan integritas, kreatifitas dan kerja keras untuk mewujudkan perempuan berkemajuan.

Jika berkaca pada gerakan mahasiswa dan mahasiswi belakangan ini. Kaum wanita selaku representasi mahasiswi hanya ikut-ikutan sebagai "Ban Serep" kemana diarahkan. 

Keterlibatan dalam kompetisi intern maupun ekstern kampus juga hanya ikut karena "paksaan" dari orang terdekat. Kondisi ini akan menjadi hal memprihatinkan untuk dikategorikan sebagai generasi penerus Kartini.

Di bangku kuliah kebanyakn tipe-tipe Mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang), ada juga seperti mahasiswa kura-kura (kuliah-rapat-kuliah-rapat) dan tipe-tipe mahasiswa lainnya.

Keterlibatan perempuan dalam dunia politik dinilai mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan suatu negara. Tidak hanya menyuarakan isu-isu terkait perempuan yang selalu terpinggirkan, kehadiran politisi perempuan dinilai mampu hadir di berbagai lini.

Semakin banyak perempuan menduduki posisi strategis di eksekutif, legisatif, dan yudikatif akan semakin baik (***).

Ketgam foto : lokasi di Pantai Kutai Bali 2019. | dokpri
Ketgam foto : lokasi di Pantai Kutai Bali 2019. | dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun