Mohon tunggu...
Suryadi
Suryadi Mohon Tunggu... -

Saya menulis dengan sikap rendah hati. Saya hanya berharap dari apa yang saya tulis, orang lain akan beroleh manfaat, walau mungkin hanya secuil. Dan saya berharap dari manfaat yang diperoleh orang lain dari tulisan saya itu, Tuhan Yang Maha Kuasa akan berkenan membalasnya dengan menunjukkan jalan kebenaran dalam hidup saya. (Personal page: http://www.universiteitleiden.nl/en/staffmembers/surya-suryadi).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stelling Disertasi Orang Indonesia di Universiteit Leiden #41 [Islamic studies]: Dr. Didin Nurul Rosidin

16 Juli 2016   17:29 Diperbarui: 16 Juli 2016   18:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Universiteit Leiden: The ‘Mecca’ of Indonesian studies in the world

[Stelling disertasi ini tidak ditemukan]. Sebagai gantinya, dicatatkan di sini paragraf pertama dari Summary disertasi ini: 

"Mathla'ul Anwar, which was founded in 1916 by a group of Bantenese kiyai, has transformed itself from a merely rural movement (kampung or desa) into a more urban (kota) organization. In the late 1950s branches were established in three provinces and in the 1990s there were more than one hundred of branches at the district level in 24 out of 27 existing provinces in the country. Its supporters refer to this transformation with the saying "Ayam Kampung Masuk Kota" (Farm Chiken comes to the City). Close observation shows that these remarkable changes within Mathla'ul Anwar were very much related to the ways in which it reacted to and negotiated with the ongoing circumstances in Indonesia, as well as its continual efforts to construct and re-construct its religious identity, finally to place itself prominently at the national level. This extensive transformation took place in various ways, including adoption, accomodation and affiliation. Nevertheless, mathla'ul Anwar was faced with several challenges during these changes as well. Internal rivalries, opposition, resistance and even separatist movements conducted by some elements of its members colored almost every stage of its developments."

Penulis: Dr. Didin Nurul Rosidin

Judul disertasi: 'From Kampung to Kota: Study of the Transformation of Mathla'ul Anwar, 1916-1998'

Tarikh promosi: Selasa, 30 Oktober 2007

Promotor: Prof. Dr. Cees van Dijk

Jumlah stellingen : [belum diketahui]

------------------------------

Catatan: Stellingen adalah proposisi (propositions) dari sebuah disertasi, yaitu sejumlah pendirian yang ingin dipertahankan oleh seorang calon doktor berdasarkan temuan-temuan di dalam disertasinya. Pendirian itu boleh saja melawan pendirian sarjana lain. Stellingen adalah unsur yang harus ada dalam sebuah disertasi yang dipertahankan di Universiteit Leiden. Ia dicetak dalam selembar kertas dan diselipkan di dalam disertasi. Jumlah stellingen berkisar antara 8-12, tapi dalam sedikit kasus ada juga yang jumlahnya sampai 15. Bahkan stellingen disertasi-disertasi dari masa sebelum 1950-an jumlahnya bisa lebih banyak lagi. Di samping pendirian-pendirian yang menyangkut temuan-temuan di dalam disertasi, stellingen juga boleh diisi dengan beberapa pendirian yang terkait dengan bidang-bidang ilmu yang relevan dan masih ada hubungannya dengan disertasi si calon doktor. Biasanya nomor yang terakhir dari stellingen mengandung unsur kelucuan tapi bernas. Pada saat ujian terbuka (defence) yang berlangsung selama satu jam, anggota tim penguji berhak mengajukan pertanyaan kepada si calon doktor melalui salah satu stelling dari disertasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun