Getah karet merupakan komoditas perkebunan karet yang sangat penting peranannya di Indonesia. selain sebagai sumber lapangan kerja bagi sekitar 1,4 juta kepala keluarga (KK), komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan sebagai salah satu sumber devisa non-migas, pemasok bahan baku karet dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah-wilayah pengembangan karet.
Tanaman karet banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di pulau Sumatra dan juga di pulau lain yang diusahakan baik oleh perkebunan negara, swasta maupun rakyat. Sejumlah areal di Indonesia memiliki keadaan yang cocok dimanfaatkan untuk perkebunan karet yang kebanyakan terdapat di Sumatra dan beberapa ada di JAwa. Perkebunan Karet di Pulau Sumatra meliputi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi dan Sumatra Selatan. Dalam skala yang lebih kecil perkebunan karet didapatkan pulau di Jawa, Kalimantan dan Indonesia Bagian Timur.
Terdapat tiga jenis perkebunan yang ada di Indonesia, yaitu perkebunan rakyat (PR), Perkebunan Besar negara (PBN) dan perkebunan Besar Swasta (PBS). Dari ketiga jenis perkebunan tersebut, PR mendominasi dari luas lahan yang mencapai 2,84 juta hektar atau sekitar 85% dari lahan perkebunan karet. dengan demikian luasnya perkebunan karet yang dikelola rakyat, keterkaitan penyerapan tenaga kerja dan sebagai sumber pendapatan rakyat diharapkan dapat ditingkatkan dengan pengelolaan yang terpadu. Perkebuna besar diharakan dapat menjalin program kemitraan dengan petani agar nilai tambah dari pengelolaan perkebunan rakyat dapat optimal diantaranya dengan kemitraan di bidang pemasaran, pembinaan produksi hingga pembiayaan yang berkesnimbangungan
Salah satu langkah yang dapat mendorong peningkatan produksi perkebunan karet peremajaan lahan karet yang sebagian besar telah memasuki tahapan tidak produktif (tanaman berusia diatas 20 Tahun) disamping tetap melakukan perluasan lahan. strategi peremajaan lahan karet dinilai cukup baik dengan luas lahan karet saat ini mencapai 3,4 juta hektar sehingga apabila lahan tersebut dioptimalkan melalui peremajaan diharapkan tingkat produksi akan meningkat sekitar 30 %
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H