Mohon tunggu...
Yadie MDR
Yadie MDR Mohon Tunggu... Jurnalis - Likes to learn from people's stories.

Mahasiswa KPI Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Anak Rantau

4 Juli 2019   10:59 Diperbarui: 4 Juli 2019   11:15 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi anak rantau bukan sembarangan orang yang bisa melakukannya. Disana akan menemukan tekanan yang berbeda. Pikiran sibuk untuk memanej pengeluaran dan pemasukan. Pemabahasan ini lebih fokus pada anak rantau yang kurang mampu dalam finansial, karena orang yang mampu tinggal menikmati apa yang dimilikinya dan jarang menemukan tekanan yang mebuat dirinya resah dan susah.

Keadaan anak rantau sangatlah sederhana apalagi orang yang merantau dalam dunia pendidikan. Di kamar mereka akan ditemukan buku bacaan yang di selipan buku itu terdapat kertas catatan hutang bulanan.

Mereka melajani semua itu penuh dengan perjuangan, ada yang memang seratus persen hidup mandiri tanpa ada bantuan dari orang tua, ada yang cuman lima puluh persen. Itu sebenarnaya perestasi besar bagi anak rantau. Mereka berani berpisah dan bersusah payah demi masa depannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun