Mohon tunggu...
Yadie MDR
Yadie MDR Mohon Tunggu... Jurnalis - Likes to learn from people's stories.

Mahasiswa KPI Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membangun Spritualisasi Pemerintah yang Bertanggung Jawab

16 Maret 2019   22:57 Diperbarui: 16 Maret 2019   23:00 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://henkykuntarto.wordpress.com

Indonesia saat ini tertimpa banyak masalah yang membuat resah masyarakat. Masalah yang saat ini menimpa tanah kebanggaan salahsatunya adalah bencana diberbagai daerah dan masalah kenegaraan, mulai dari hutang Indonesia yang semakin menumpuk yang membuat masyarakat tidak tenang dengan apa yang terjadi saat ini.

Dari semua itu beberapa tahun ini yang menjadi topik hangat Indonesia yaitu ramai dengan meroketnya hutang negara yang banyak mengatakan itu sebagian dari bencana yang menimpa negeri saat ini. Makin membengkaknya hutang tersebut tentu sangat menghawatirkan Indonesia yang secara tidak langsung menambah beban rakyatnya.

Secara akal adanya hutang itu karena proyek infrastruktur dan itu bisa berdampak buruk pada masyakat secara nasional dan semua akan merasakan dari dampak itu. Sebenarnya dari meroketnya hutang itu karena tujuan tertentu yang secara tidak langsung akan menjadi tanggungan semua rakyat sebagai pewaris negeri.

Krisis ekomomi di negeri kita sekarang yang akan berakhir menjadi krisis multidimensi. Kejadian yang sudah terlajur terjadi, semestianya sudah menjadi peringatan untuk mengevaluasi kembali dan lebih hati-hati dalam mengelola apapun itu karena sudah jelas hal itu akan berdampak negatif pada seluruh rakyat.

Negeri yang Berbahaya

Kita sadari dari kejadian yang ada di negara, sudah nampak unsur-unsur keserakahan, sudah menjadi karakter yang mendesak nilai-nilai dan ciri-ciri kejujuran kemanusian, dari semua itu akan menggambarkan sebuah ketidak jujuran, ketidak ikhlasan, ketidak tulusan, dan seterusnya dalam melakukan tugas kenegaraan.

Krisis spitualitas saat ini memang sudah menjadi karakter pada sebagian bangsa di negeri ini dan itu banyak dimiliki oleh orang-orang yang pintar dan berkuasa.

Bangsa dan negera ini mempunyai keburukan karakter yang harus kita koreksi kembali yaitu perilaku. Yang paling penting jangan saling menyalahkan, terutama yang dikoreksi adalah para pemimpin atau yang disebut pemerintah petinggi-petinggi negeri. Sebenarnya yang merasa bersalah ada ketentuan dan mekanisme penyelesaiannya yaitu hukum.

Sering sekali  keadilan hukum yang ada di negeri kita menjadi bahan permainan oleh orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan uang, sehingga hukum di negeri kita ini menjadi sangat rumit untuk diselesaikan. Sampai orang yang berkuasa tidak merasakan bahwa persoalan itu menjadi ancaman ketimbang perlindungan.

Kita menyaksikan suasana yang seperti itu bagi kawan-kawan kita dikalangan artis, profesional dan kaum bisnis yang mencoba untuk mendapat jalan spiritual, yang sering sekali didapat dengan cara yang instan.

Semua orang dapat mengira hal itu bukan karena muak atau capek melihat keadaan yang amburadul, tapi mereka ingin menjadi orang yang seutuhnya dengan jalan yang lebih baik tanpa memandang keadaan orang-orang yang ada disekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun