Mohon tunggu...
Suryananda Mandar
Suryananda Mandar Mohon Tunggu... -

Alumni Universitas AL Asyariah Mandar, Mahasiswa Pascasarjana Program Magister (S2) Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta, Asal Mandar Sulawesi Barat Indonesia, Aktif Sebagai Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indoneisa (PMII)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meraih Berkah Malam Lailatul Qadar

25 Juli 2014   03:17 Diperbarui: 30 Juni 2016   02:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala“Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa.Menjelang10 hari terkahir ramadhan. Kita tahu bahwa pada bulan ramadhan ada satu malam yang nilainya sama dengan 1000 bulan.

Yah, itulah malam yang disebut sebagai Malam Lailatul Qadar.Firman Allah SWT menguraikan."Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “(Al-Qadr: 1-5).Kapan malam lailatu qadar itu dimulai. Menurut tradisi orang Jawa disebut “Malem Ganjil Likuran”( Malam ganjil dua puluhan).

Biasanya malam itu diterjemahkan malam 21,23,25,27, dan 29. Sebagaimana hadist nabi. “Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. ” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).

Sebuah pertanyaan kemudia muncul, mengapa kita umat Muslim harus menyongsong malam lailatul Qadar itu? Sebuah hadits menerangkan latar belakang momentum ini bahwa suatu ketika Rasulullah SAW sedang merenungkan tentang umur-umur umat beliau yang tidak panjang seperti umurnya umat-umat nabi lainnya.

Hal itu berarti jumlah amal ibadah umat Rasulullah tidak sebanyak umat lain yang memiliki umur yang panjang. Begitu sayangnya Rasulullah saw kepada umatnya sehingga hal ini mengkhawatirkannya. Kemudian Allah berikanlah malam laylatul qadar yang nilainya sama dengan nilai seribu bulan.

Sehingga beribadah di dalamnya sama dengan beribadah selama seribu bulan.Karenanya malam itu penuh keberkahan dan kebaikan. Maksudnya, beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, membaca, dzikir dan do’a sama dengan beribadah selama seribu bulan, pada bulan-bulan yang di dalamnya tidak ada Lailatul Qadar. Dan seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.Apa yang harus kita lakukan malam itu?i’tikaf,  shalat tahajud, shalat sunnah lain, membaca Al-Qur’anul Karim, dzikir, do’a, istighfar dan taubat kepada Allah Ta ‘ala“Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Di Mandar terdapat beberapa titik yang menjadi tempat yang begitu ramai jamaah yang berbondong-bondong menumpah ruahkan Masjid untuk melaksaanakan ibadah dimalam Lailatul Qadar, Masjid KH.Muhammad Shaleh di Pambusuang Balanipa, di Masjid Pancasila Kampus Unasman, Kampus yang didirikan oleh Annaggurutta, Prof.Dr.K.H.Sahabuddin, Masjid Attaubah Lapeo yang didirikan oleh Annaggurutta K.H. Muhammad Tahir atau yang tenar dan familiar dikenal dengan Nama Tosalama' Imam Lapeo dan masjid di Bukku majene.

Malam itu disebut malam yang melaksanakan shalat yang dalam bahasa Mandar" disebut Sambayang Masae" artinya Sahlatnya lama, karena shalat dimulai dari Shalat isya, shalat qada' shalat sunnah hajat, shalat Sunnah tasbih, shalat taubat,  shalat sunnah tarwih dan witir. Para jamaah yang hadir khususnya di masjid Pambusuang dan Unasman iyalah jamaah Thariqah Qadiriah dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Mandar termasuk diluar Mandar Sulawesi Barat. Hal ini sejak lama telah berlangsung setiap bulan suci ramadhan.

Khusus di Masjid Pancasila Unasman rutinnya ialah malam ke 25 Ramadhan, ribuan jamaah Annaggurutta K.H. Muhammad Syibli Sahabuddin memadati masjid tersebut. Sebelum shalat dimulai, pagi, siang dan sore hari sebelum shalat malam lailatul qadar itu dimulai, para jamaah telah berdatangan menkapling tempat. Atau bahkan para jamaah berdatangan sehari sebelum acara tersebut.

Shalat yang dipenuhi jamaah membuat masjid tidak sanggup menampung ribuan orang. Akhirnya ada yang tetap senang hati ikut melaksanakan ibadah diluar masjid sampai pelataran jalan. Berjamaah degan Annaggurutta' dimalam yang penuh aktivitas ibadah serta do'anya para ulama adalah do'a yang makbul dan barokah, maka patut disyukuri dimalam lailatul Qadar salah satu waktu yang tepat untuk berdo'a, kita bersama para ulama dalam memanjatkan do'a.

Sebagaimana yang di ungkap oleh Habib Zahir Djafar AL Mahdali, Malam lailatul Qadar itu ketentuan prediksi para ulama jatuh pada malam sekian atau malam-malam ganjil. Berbondong jama'atan sholat lailatul qadar itu keutamaan dari kebiasaan para ulama, mengenai jamaah annangguru, di pambusuang, setiap mesjid dan malam itu dimuliakan penuh dengan amalan.Yang intim dari malam lailatul qadar itu adalah karna malam itulah turun malaikat membawa ketentuan atas rejeki, kematian, dan iman masing masing hambaNya atas doa yg dipanjatkan pada malam nisfu sya'ban.

Jadi cerita tentang turunya malaikat dan berkeliaran dari para ulama adalah siir, penyemangat. Namun setiap manusia akan mendapati qadarnya.Tidak perlu dicari kapan datangya adalah pasti, hanya cukup berdo'a kebaikan atas qadar kita semua setahun kedepan, wallahu 'alam bisshawab, wailahil marji'i wal ma'ab ... Jika ada orang berharap ketemu malaikat atau bermimpi hal yang tak biasanya, itu bagian dari keramatnya malam itu.

Tapi ada pertanda di alam ini yg bisa kita ketahui. pada malam itu, Perhtikan dan tenangkan hati, akan ada waktu 5 dekit, alam ini begitu sunyi tanpa suara bahkan disaat ributpun kita tertawa  itu krn alam ini jg mahkluk yang bertasbih akan kebesaran NYA, karna dikenai juga ketentuan qadar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun