Baik Tiongkok dan Kanada adalah penandatangan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim dan telah membuat komitmen untuk mengurangi emisi karbon, kata Ma Jun, direktur Institut Urusan Publik dan Lingkungan yang berbasis di Beijing, kepada Global Times pada hari Minggu.
"Sebagai negara-negara besar dalam rantai energi tradisional, kedua negara memiliki banyak prospek kerja sama di bidang transformasi energi," kata Ma. "Kedua negara juga dapat lebih memperkuat kerja sama dalam inovasi teknologi energi terbarukan."
Kanada sedang mengalami kebakaran hutan yang luas, sebuah bencana alam yang mengakibatkan emisi karbon berlebih secara signifikan. Hal ini semakin menekankan pentingnya respons global bersama terhadap isu-isu iklim, kata Ma.
Mempertahankan pasar karbon global bisa menjadi bidang kerja sama potensial lainnya, kata Xia Guohan, pendiri dan direktur Institut Strategi Zonghengce dan Peneliti di lembaga think tank Charhar Institute, kepada Global Times.
Xia menekankan bahwa kunjungan Guilbeault ke Tiongkok di tengah ketegangan yang berkepanjangan merupakan sinyal perdamaian antara kedua belah pihak.
"Memerangi perubahan iklim adalah salah satu bidang utama di mana Tiongkok dan Barat secara umum mampu melakukan de-ideologisasi dan mencapai kerja sama, dan jendela kerja sama selalu terbuka," ujarnya.
Tiongkok menyambut kunjungan utusan iklim AS John Kerry pada awal Juli. Negara-negara besar lainnya termasuk Perancis dan Jerman juga baru-baru ini mengirimkan perwakilan iklim ke Tiongkok.
"Kerja sama iklim dapat menjadi pintu untuk meningkatkan hubungan bilateral," kata Xia. "Jika kesepakatan kerja sama yang relevan dapat dicapai, maka wajar saja hal ini dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan kerja sama dan memperluasnya ke bidang lain."
Namun, beberapa pengamat tetap skeptis bahwa kunjungan Guilbeault ke Tiongkok akan menghasilkan banyak kerja sama yang substantif, mengingat terbatasnya kemampuan Kanada untuk mengurangi emisi.
Jika menteri Kanada menuntut agar Tiongkok mempercepat target "puncak karbon" dan "netralitas karbon" dengan nada merendahkan, hasilnya bisa menjadi kontraproduktif, kata Xia.
Hubungan Tiongkok-Kanada memburuk pada tahun 2018 ketika pemerintah Kanada menangkap Meng Wanzhou dari Huawei atas permintaan pemerintah AS ketika dia sedang transit penerbangan di Vancouver. Hubungan bilateral belum pulih sejak saat itu.