Ada beberapa dampak yang diakibatkan oleh percepatnya arus media online tersebut. Yaitu akurasi atau ketepatan isi berita. Karena dengan cepatnya arus informasi, banyak wartawan yang menggampangkan sehingga budaya copy paste masih bisa saja terjadi.Â
Jika kita pandai mencermati beberapa media online dengan situs yang berbeda, kemudian membandingkannya, di situ kalian akan melihat persamaan isi di antara situs-situs itu. Akibat buruknya adalah para wartawan kurang mempunyai pengalaman dan kreatifitas mengolah serta menentukan topik yang menarik, bahkan mereka bisa dikatakan kurang mempunyai pengalaman mengambil berita secara langsung dari tempat kejadian perkara.
Website School of Jornalism, University of Madison pernah merilis tulisan yang menyatakan bahwa para bloggers saat ini berloba-lomba melontarkan gagasan dan pengetahuannya. Tapi sayangnya, gagasan itu bisa saja gagasan saya, anda, atau orang lain yang dimuat sama tapi menggunakan laman berbeda.Â
Akhirnya jurnlisme fakta bergeser pada jurnalisme kutipan yang kurang bertopik dan berkarakter yang membuming di era ini. Padahal ada tiga prinsip jurnalisme menurut Bill Kovach, bahwa tugas utama jurnalisme adalah menyampaikan kebenaran, loyalitas pertamanya kepada warga, sedangkan esensi dari jurnalisme adalah verifikasi. Sehingga tujuan pers bisa dijalankan dengan baik yaitu menyuarakan suara yang tidak disuarakan dengan akurasi dan kebenaran yang berkedok hanya pada realitas semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H