Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Mengintip Website, Twitter dan Wajah Instagram Baru Danamon

30 November 2017   23:47 Diperbarui: 30 November 2017   23:50 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pembagian menjadi dua akun ini menurut saya penting untuk dilakukan. Para follower yang hanya ingin meng-update perkembangan terbaru Danamon tentunya tidak perlu atau tidak tertarik untuk membaca interaksi antara pelanggan dan layanan pelanggan mengenai suatu pertanyaan atau keluhan, dan bisa berlaku juga sebaliknya. Mereka bisa menganggap itu buang-buang waktu sehingga akhirnya bisa jadi mereka tidak mem-follow lagi akun Twitter Danamon.

Kemudian, mari kita berpindah ke Instagram. Nah, ini. Media sosial yang kiranya amat sangat populer beberapa tahun terakhir ini. Foto dan video di feed Instagram Danamon (@mydanamon) secara keseluruhan cukup menarik secara visual. Cukup segar untuk dilihat. Ibarat sebuah kompetisi yang mana saya adalah jurinya, feed tersebut sudah lolos seleksi tahap pertama bagi seorang milenial semacam saya untuk tidak berpindah ke feed yang lain. Lalu terkait materi postingan. Menurut saya di feed tersebut sudah ada beberapa konten yang sangat patut diapresiasi. 

Contohnya, ada postingan-postingan yang ditujukan untuk turut merayakan atau memperingati hari besar nasional seperti Hari Batik Nasional atau Hari Sumpah Pemuda. Bagi kaum pekerja seperti saya yang sudah sering lupa akan tanggal dan bulan atau kalender peristiwa, saya rasa postingan semacam ini sangat bermanfaat sebagai pengingat. Kemudian, ada konten yang berkaitan dengan event dan kompetisi. Saya kira ini juga tepat. 

Lalu, satu hal bagus yang saya lihat dari akun @mydanamon adalah admin-nya cukup komunikatif dan responsif terhadap komentar user. Interaksi 2 arah ini tentu akan menjaga konsistensi user untuk tetap setia mem-follow akun @mydanamon serta selalu update dengan perkembangan Danamon di media sosial.

Saya pernah baca tentang beberapa tips untuk memasarkan produk atau brand ke segmen konsumen milenial yang menurut saya cukup menarik. Yang pertama adalah mereka tidak suka iklan yang terang-terangan menjual produk. Maka dari itu, media sosial yang dimiliki sebuah brand sebaiknya digunakan untuk lebih sebagaimana mestinya: untuk meng-update informasi dan event terkait brand tersebut, bukan untuk jualan produk secara blak-blakan (sumber: Forbes). 

Menurut saya, @mydanamon sudah cukup menerapkan tips ini seperti ditulis di paragraf sebelumnya. Lalu yang kedua, generasi milenial ini adalah generasi yang mulai tidak percaya dengan segala hal yang berbau korporasi (sumber: Forbes). Ini tentunya termasuk untuk pilihan masa depan (karir) dan mengaktualisasikan diri. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan mudahnya akses terhadap informasi, mereka mulai menyadari bahwa ada banyak jalan yang lain yang terbuka lebar bagi mereka. Contohnya adalah menjadi freelancer atau entrepreneur. 

Ada nilai dan prinsip yang mereka pegang teguh sendiri dengan memilih jalan itu. Nah, disini saya melihat kompetisi foto dan video #MomenKendali sangat mengakomodasi nilai yang mereka anut seperti menjadi independen dan mandiri serta hidup dengan tidak melulu bergantung pada korporasi itu tadi. Hidup dengan menjadi diri mereka sendiri. Tips terakhir, paling menarik nih. Ini cara yang diterapkan oleh PayPal (sumber: Hootsuite). Melalui akun Instagram-nya, PayPal berkolaborasi dengan para pelanggannya yaitu para entrepreneur untuk bercerita tentang bisnis mereka serta bagaimana PayPal bisa membantu mereka dalam bertransaksi. 

Menurut saya ini sangat kuat karena selain mengakomodasi nilai-nilai lain yang tadi disampaikan di atas, konten semacam ini sangat kuat karena menunjukkan bahwa PayPal memang benar-benar digunakan oleh dan mempermudah hidup orang banyak. Tidak terlihat seperti iklan blak-blakan dan terkesan lebih personal. Dalam konteks Danamon, mungkin Danamon bisa memilih beberapa nasabahnya untuk bercerita tentang bagaimana fasilitas dan produk bank Danamon serta kemudahan aksesnya bisa mempermudah mereka dalam bertransaksi keuangan sehari-hari. Lalu nanti dari situ, pengunjung bisa diarahkan untuk mencari tahu lebih lanjut produk-produk Danamon melalui website.

Secara keseluruhan, saya kira apa yang sudah dilakukan oleh Danamon melalui media sosial sudah sangat pada tempatnya. Lalu khusus untuk Instagram, konten yang disajikan saya rasa masih bisa dioptimalkan untuk menciptakan koneksi atau hubungan yang lebih personal antara Danamon dan para follower atau nasabahnya.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun