setiap tahun, saat ramadhan tiba, pastilah akan disambut suka cita oleh masyarakat Indonesia, yang memang mayoritas masyarakatnya muslim. kegembiraan itu bukan saja dinikmati oleh masyarakat yang nota bene akan menjalankan ibadah puasa, namun para pedagang sudah membayangkan akan menikmati manisnya puasa dan lebaran dengan peningkatan omset penjualan dan tentu saja laba.
tradisi ini memang sangat unik, jika biasanya kita jarang makan kolak,maka selama ramadhan kolak dan menu-menu yang lain akan selalu menghiasi meja makan kita saat berbuka puasa. belum lagi saat-saat seperti sekarang menjelang lebaran, jangan heran jika banyak sekali masyarakat yang menyerbu pusat perbelanjaan untuk menyambut lebaran, beli baju lebaran, kue-kue dan lain sebagainya.
jika kita mampu membaca setiap momen yang selalu terjadi maka kita akan bisa melihat dampak yang cukup luar biasa dari fenomena yang terjadi ini. dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan suatu produk, maka lahirlah para entreprener dadakan dan juga memang 'pemain lama' yang ikut menikmati 'berkah' ramadhan. disamping itu terjadi juga permintaan pembiayaan yang cukup signifikan sebagai akibat peningkatan permintaan masyarakat tadi.
sayangnya seringkali momen ini tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah, misalnya dengan langkah regulasi kebutuhan pokok yang sering loss control, membuat harga melambung luar biasa. Â apabila dilakukan sinergi yang baik antara para pemangku kepentingan tentu saja akan berdampak pada kualitas kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik.
misalnya sebelum ramadhan tiba, masyarakat disiapkan dengan persediaan yang cukup akan kebutuhan yang diperlukan. hal ini masti akan berdampak baik kepada masyarakat penyedia bahan pangan,misalnya petani cabai, bawang dan lainnya. belum lagi, peternak yang akan selalu melambung permintaannya. impor bukanlah selalu pilihan terbaik untuk jangka panjang.
akhirnya kita selalu berharap yang terbaik untuk negeri ini dengan berbuat yang terbaik apa yang mampu kita berikan...
