Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Valencia dan Deretan Pelatih Kelas Teri di Era Meriton

11 Januari 2017   14:42 Diperbarui: 11 Januari 2017   15:14 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: footyheadlines.com

Terhitung sudah hampir tiga tahun sejak Oktober 2014 Valencia resmi di akuisisi oleh Peter Lim, melalui perusahaannya bernama Meriton Holding. Meskipun sudah berinvestasi besar dengan mendatangkan pemain dengan harga selangit yang berstatus ‘the next big thing’, namun posisi Valencia di musim 2016/2017 ini bisa di bilang kontras dengan investasi yang di lakukan Lim.

Dalam memimpin Valencia pun, tak kurang dari 5 pelatih yang sudah mengisi bangku hangat di Valencia, yang parahnya bisa di bilang pelatih pelatih tersebut minim pengalaman dalam memimpin tim sekelas Valencia. Berikut adalah 4 pelatih yang telah mengisi kursi panas di Mestalla dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

1. Juan Antonio Pizzi

Ilustrasi: zimbio.com
Ilustrasi: zimbio.com
Pizzi datang sebelum Valencia di akuisisi penuh oleh Peter Lim dan proses penjualan klub masih berlangsung. Setelah berhasil mempersembahkan juara liga Argentina bersama San Lorenzo di musim 2013, ia kemudian di tunjuk oleh Valencia –yang kala itu di pimpin Amadeo Salvo- untuk menggantikan Miroslav Djukic yang saat itu hanya mampu mempersembahkan 10 kemenangan dari 22 laga yang di jalaninya bersama Valencia.

Di era Pizzi, Valencia menjadi klub pertama yang berhasil membalikkan selisih 3 gol ketika berhadapan dengan Basel di perempat Final Europa League, sehingga membuat Valencia lolos ke semifinal liga Eropa untuk pertama kalinya sejak menjadi juara pada 2003/2004 silam.

Sayang, sebelum sempat memimpin Valencia di musim 2014/2015, Pizzi terlanjur di pecat oleh manajemen Valencia yang baru saja rampung mengakuisisi 70% saham Valencia ke Meriton. Meriton lebih memilih menunjuk pelatih mentah bernama Nuno Esprito Santo untuk memimpin Valencia. Selama memimpin Valencia, ia berhasil memenangkan 12 laga, seri 11 dan kalah 9 kali.

2. Nuno Esprito Santo

Nuno menjadi pelatih pertama yang ditunjuk Meriton dalam memimpin Valencia. Nuno datang dari klub Portugal Rio Ave menggantikan Juan Antonio Pizzi dengan modal mampu mengantarkan Rio Ave ke final Taca De Liga (sekelas Piala Raja di Spanyol) di liga Portugal. Penujukkan Nuno di sebut sebut atas rekomendasi Jorge Mendes yang memang di kenal dekat dengan Peter Lim.

Ilustrasi: dafabetsports.com
Ilustrasi: dafabetsports.com
Di musim pertamanya Nuno hanya mampu membawa Valencia ke posisi 4 Liga Spanyol, itu pun di tentukan oleh pertandingan terakhir. Padahal kala itu Valencia memiliki duet bek tengah terbaik di Liga Spanyol yaitu Niclas Otamendi – Skhdran Mustafi. Selain itu, kehadiran Nuno sempat di sebut sebagai penyebab mundurnya Fransisco Rufete dan Roberto Ayala dari pos direktur olahraga di Valencia. Nuno di anggap terlalu mencampuri kebijakan Rufete dalam urusan transfer pemain dan lebih suka menggunakan jasa pemain yang berada di bawah Mendes, sehingga ia pernah di juluki oleh penggemar Valencia sebagai Mendes Puppet.

Pemain pemain macam Aymen Abdenour, Felipe Augusto, hingga Aderllan Santos merupakan pemain pilihan Nuno sendiri yang justru gagal menunjukkan kemampuannya di bawah Nuno. Selama 62 kali memimpin Valencia, Nuno mempersembahkan 32 kemenangan, 16 Seri dan kalah 14 kali. Ia di pecat setelah hanya 5 kali menang dari 11 laga di musim 2015/2016. Kekalahan dari Sevilla menjadi pertandingan terakhir Nuno yang menyebabkan Valencia terjerembab di posisi 7 klasemen semntara Liga Spanyol pada saat itu.

3. Garry Neville

Dan kembali, hubungan pertemanan dan bukan profesionalisme lah yang di gunakan Meriton dalam membangun Valencia. Dengan hanya memiliki CV sebagai assisten pelatih di timnas Inggris, Neville dianggap cukup oleh Lim untuk memimpin Valencia.

Meski di kenal sebagai kapten dari Class Of 92 Manchester United di Era Ferguson dan bisa di bilang sukses sebagai pemain, hal tersebut tak turut serta mempengaruhi karir Neville sebagai manager, toh sebelumnya ia lebih di kenal sebagai seorang pundit di salah satu stasiun televisi olahraga di Inggris.  

Ilustrasi: skysports.com
Ilustrasi: skysports.com
Kendala bahasa menjadi halangan pertama bagi Neville dalam berkomunikasi dengan para pemain. Neville di ketahui tidak fasih dalam berbahasa Spanyol, sehingga Valencia akhirnya memanggil kembali Pako Ayestaran yang pernah bekerja bersama Rafael Benitez di Valencia dan Liverpool sebagai asisten pelatih untuk mendampingi Neville.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun