Â
Menjadi seorang pemimpin memang tidaklah mudah. Harus bisa membedakan mana yang benar benar berjuang, dan mana yang hanya penjilat. Konfrensi pers yang digelar Nasdem terkait ditangkapnya Johnya G Plate yang notabene merupakan Kader sekaligus Sekjen Nasdem menjadi panggung bagaimana Surya Paloh dalam pandangan saya meluapkan kekecewaannya.
Pidato Surya Paloh tidak se-menggebu dulu, video lawas di media social yang kembali naik karena mencuatnya kasus ini. Pidato lawas dimana Surya Paloh dengan tegas mengatakan bahwa ia akan memecat kader nasdem yang terlibat kasus korupsi.
Tapi sepertinya tidak di kasus ini.
Dalam konfrensi pers tersebut, Surya Paloh menyebutkan bahwa terlalu mahal seorang Johny G Plate di tangkap dan di jadikan pesakitan. Ia juga menyebutkan bahwa ia sangat menghormati proses hukum, namun juga memegang teguh asas praduga tak bersalah.
Dua frasa kalimat yang dalam pandangan saya menunjukkan bahwa ada keraguan dalam dirinya mengenai kasus yang kali ini kembali menerpa Sekjen-nya. Menunjukkan bagaimana ia mempunyai kepercayaan penuh terhadap Johny G Plate, sehingga berkembanglah issue bahwa penangkapan ini terkait dengan kontestasi politik 2024 dimana Nasdem sudah memutuskan untuk mengusung calon Presidennya sendiri.
Menjadi orang yang bisa sangat dipercaya oleh orang lain seharusnya bukanlah perkara mudah, ada beban moral atas kepercayaan yang diberikan, apalagi kalau sampai yang memberikan kepercayaan terkesan membela membabi buta.
Perkara yang menjerat mantan menkominfo ini memang bukan kaleng kaleng. Tiidak tanggung-tanggung, kabarnya kerugian negara mencapai 8 triliun dari nilai proyek yang sekitar 10 triliun yang berarti ada sekitar 80% uang negara yang diduga dikorup dari besaran anggaran.