Nama Mohammad Salah dalam beberapa bulan terakhir ramai menjadi perbincangan setelah penampilan apiknya bersama Liverpool di musim perdananya. Kecepatan hingga kemampuan mencetak golnya membuatnya bahkan di gadang-gadang mematahkan dominasi Ronaldo dan Messi di 10 tahun terakhir dalam perebutan FIFA Ballon D'Or / Pemain terbaik dunia.
Musim ini Salah memang bisa di bilang fenomenal, ia mampu mencetak 40 gol bagi Liverpool di seluruh kompetisi yang diikutinya, mengikuti jejak Ian Rush mantan penyerang legendaris Liverpool yang membantu Liverpool merajai Liga Inggris di medio 80 an. Sukses salah pun secara langsung berimbas pada Mesir, Negara di mana Salah di besarkan. Ia menjadi kebanggan Negara yang identic dengan Firaun dan Piramid tersebut
Di Medio 2000 an awal, nama Mido memang sempat melejit di Mesir, selain karena kegemilangannya di atas lapangan, acara pernikahannya yang di siarkan di stasiun TV Mesir menjadi hal lain mengapa Mido sangat di elu-elukan di Mesir saat itu.
"Di Mesir, dirinya diperlakukan bak dewa. " Ujar Ronald Koeman, mantan pelatih Mido di Ajax yang pernah mengasingkan Mido ke Celta Vigo.
Di balik ketajamannya di depan gawang, Mido memang punya tempramen yang buruk. Ketika di Ajax, ia pernah berseteru dengan Zlatan dan bahkan hingga melempar gunting ke arah rekannya tersebut. Salah satu hal yang kemudian membuatnya di pinjamkan ke Celta Vigo, sebelum akhirnya ia di jual ke Marseille oleh Koeman yang gerah dengan sikapnya yang ambekan.
Sempat bangklit bersama Totenham sebagai pemain pinjaman dari AS Roma di medio 2005/2006 sikap bengal Mido tetaplah tidak berubah. Ia kembali berulah di tahun 2006 dalam laga semifinal Piala Afrika melawan Senegal, Mido terlibat perselisihan dengan pelatih Mesir Hassan Shehata ketika ia di tarik keluar di menit 79 yang berakhir dengan skorsing pada dirinya 6 bulan dan membuatnya hanya menjadi penonton ketika laga final Piala Afrika yang berakhir dengan kemenangan Mesir.
"Hari ini, saya mengumumkan bahwa saya pensiun dari sepakbola. Saya ingin berterima kasih kepada siapapun yang mendukung karier sepakbola saya, terutama fans Mesir." ujarnya melalui akun Twitternya seperti dikutip dari tribunnews.com 11/06/2013.
Kebintangan Mohammad Salah musim ini ikut melambungkan nama Mesir ke seluruh penjuru bumi, Â namun sebelum ada Salah, Mido pernah melakukan hal serupa, ia dulu adalah talenta terbaik dan tentunya kebanggan rakyat Mesir. Sayang ia gagal mengendalikan tempramennya serta egonya yang meletup letup.
"Semua orang dibuat terperangah. Para pencari bakat, staf teknis, pokoknya semua yang pernah lihat Mido beraksi berpikir dia punya bakat yang luar biasa," -Leo Beenhakker, mantan Direktur Teknik Ajax-