Mohon tunggu...
Surya Dharma Hermawan
Surya Dharma Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dan membaca, dua hal penting dalam kehidupan manusia yang sering kali terlupakan karena kemajuan teknologi yang pesat.

Selanjutnya

Tutup

Book

Balas Dendam Termanis

27 Januari 2025   19:28 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:28 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gramedia/Confessions/Kanae Minato

Tidak butuh waktu lama buat gue untuk ter"hook" dengan cerita novel ini. Terjemahan bahasa Indonesianya yang mudah dipahami, dipadu dengan elemen-elemen twist yang di luar nalar, dan narasi yang tidak bertele-tele cukup membuat gue menyelesaikan novel ini hanya dalam dua hari saja. Shout out to Kanae Minato, sang penulis novel Confessions!

Gue akan beri sinopsis buku ini sebelum gue mulai review nya. Sederhananya, Confessions bercerita tentang balas dendam yang dilakukan oleh seorang guru SMP kepada dua anak muridnya karena telah membunuh sang buah hati.

Terdengar simpel bukan? Premis yang diberi memang sederhana, tetapi di dalamnya terdapat cerita, twist, dan karakter yang dalam.

Confessions dibuka dengan pembicaraan dalam kelas mengenai susu. Awalnya gue sedikit bingung dengan pembicaraan ini, tetapi seiring gue membaca lebih dalam lagi, ternyata pembicaraan awal tersebut bukanlah sesuatu yang kosong, tetapi sangat berhubungan dengan alur cerita, bahkan menjadi salah satu bagian twist dari ceritanya. Gue sangat terkesan bagaimana Minato membangun narasi yang awalnya gue kira ga penting ternyata menjadi sangat penting dan mengejutkan buat gue pribadi, MINATO MEMANG JENIUS! Semakin gue membaca lebih dalam, lebih jauh, gue semakin terbawa dengan suasana dark dari dunia Confessions, walaupun novel ini bukan yang berjenis "deskripsi", melainkan lebih ke "naratif", tetapi gue bisa dengan mudah membayangkan bagaimana suasana tegang, kelam, dan depresi  yang berusaha dibangun oleh sang penulis.

Gue juga suka dengan apa yang dilakukan Minato dengan membagi point of view masing-masing karakter ke dalam bab-bab yang berbeda, setiap bab memiliki point of view dari karakter yang berbeda, sehingga saya bisa dengan mudah memahami motivasi dan kepribadian dari karakter-karakter yang terlibat. Hal ini juga membuat gue sempat berada di gray area, karena setiap karakter memiliki persepsi dan tujuannya masing--masing, tentu bagi kedua anak itu, ada alasan tersendiri mereka membunuh, gue jadi ga bisa menyalahkan mereka sepenuhnya atas pembunuhan yang dilakukan, ada faktor-faktor eksternal yang saling berhubungan sehingga menciptakan sosok pembunuh dalam diri manusia, tanpa terkecuali kedua bocah SMP ini.

Gue gak bisa menemukan kata "bosan" di pikiran gue saat membaca novel ini, sungguh seperti roller coaster yang naik terus tetapi tidak overwhelming buat gue, kita masih diberi ruang bernafas sejenak yang tidak membosankan. Gue sangat merekomendasikan novel ini kepada kalian pecinta misteri dan thriller, juga buat kalian pecinta di luar genre tersebut. Novel misteri ini adalah novel yang seru, penuh misteri dan twist, serta ending yang terbayarkan dengan sangat puas untuk para pembacanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun