Masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari tanaman pangan yaitu tanaman pangan kedelai. Banyak sekali olahan-olahan makanan yang menggunakan bahan dasar kedelai. Makanan yang sangat digemari masyarakat Indonesia dari olahan kedelai yaitu tempe. Di setiap sudut wilayah Indonesia pasti ada tempe dengan berbagai olahan masakan sesuai selera misalnya tempe goreng, kering tempe, dan berbagai macam masakan olahan tempe. Â
Untuk memenuhi kebutuhan kedelai di Indonesia pemerintah membuat program penanaman tanaman kedelai agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Bagi para kompasianer pasti kurang memahami berbagai macam nama kedelai yang ada di Indonesia.
Varietas-varietas kedelai di Indonesia umumnya diambil dari nama-nama gunung yang ada di Indonesia atau nama-nama daerah yang ada di Indonesia. Nama-nama varietas kedelai di Indonesia antara lain Malabar, Gepak Kuning, Gepak Ijo, Grobogan, Leuser, Baluran dan Argomulyo. Varietas-varietas kedelai tersebut termasuk dalam kategori tanaman yang mempunyai umur yang pendek atau genjah. Dengan umur yang pendek atau genjah tersebut dapat menunjang produktivitas kedelai yang ada di Indone
Varietas Malabar mempunyai umur panen 70 hari, varietas Gepak Kuning mempunyai umur panen 73 hari, varietas Gepak Ijo mempunyai umur panen 76 hari, varietas Grobogan mempunyai umur panen 76 hari, varietas Leuser mempunyai umur panen 78 hari, varietas Baluran mempunyai umur panen 80 hari dan varietas Argomulyo mempunyai umur panen 80 hari. Dengan memanfaatkan varietas kedelai umur panen pendek kebutuhan kedelai di Indonesia dapat terpenuhi.
Selain terdapat varietas-varietas kedelai dengan umur panen pendek, juga terdapat varietas-varietas kedelai dengan umur panen sedang antara lain Gumitir yang mempunyai umur panen 81 hari, Burangrang yang mempunyai umur panen 82 hari, Detam-2 yang mempunyai umur panen 82 hari, Ijen yang mempunyai umur panen 83 hari.
Lawit yang mempunyai umur panen 84 hari, Argopuro yang mempunyai umur panen 84 hari, Detam-1 yang mempunyai umur panen 84 hari, Kaba yang mempunyai umur panen  85 hari, Rajabasa yang mempunyai umur panen 85 hari, Panderman yang mempunyai umur panen 85 hari, Menyapa yang mempunyai umur panen 85 hari, Sinabung yang mempunyai umur panen 88 hari.
Tanggamus yang mempunyai umur panen 88 hari dan Sibayak yang mempunyai umur panen 89 hari. Dengan mengetahui umur panen kedelai ini dapat membantu kompasianer dalam memilih varietas-varietas mana yang bisa ditanam sesuai dengan kondisi lingkungan budidaya dan musim yang terjadi pada waktu sekarang ini.
Dan yang terakhir terdapat varietas-varietas kedelai yang mempunyai umur panen panjang yaitu lebih dari 90 hari antara lain Ratai mempunyai umur panen 90 hari, Nanti mempunyai umur panen 91 hari, Anjasmoro mempunyai umur panen 92 hari, Manglayang mempunyai umur panen 92 hari, Seulawah mempunyai umur panen 93 hari, Mahameru mempunyai umur panen 94 hari.
Merubetiri mempunyai umur panen 95 hari dan Arjasari mempunyai umur panen 98 hari. Tanaman dengan umur yang panjang ini biasanya dapat ditanam sebagai selingan atau sebagai tumpangsari dari tanaman utama yang dibudidaya oleh petani. Tanaman kedelai dengan umur panjang ini juga bisa ditanam di tepi-tepi parit pada lahan sawah atau pekarangan-pekarangan yang kosong.
Semoga dengan penjelasan dari berbagai macam varietas kedelai yang ada di Indonesia ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kompasianer untuk mengetahu nama-nama varietas kedelai yang ada di Indonesia. Semoga kompasianer dapat memilih varietas-varietas kedelai yang akan dibudidayakan sesuai dengan umur panen kedelai tersebut sehingga tidak salah memilih varietas kedelai yang ditanam dengan harapan yang diinginkan.Â
Dengan menanam kedelai kita bisa menunjang program pemerintah yaitu swasembada pangan kedelai sehingga kebutuhan kedelai di Indonesia dapat terpenuhi tanpa melakukan impor kedelai dari negara lain.