Memasuki era Web Sosial (2.0) Indonesia menjadi salah satu negara yang paling aktif dalam berkomunikasi lewat media sosial. Pelbagai informasi dapat diakses dengan bebas tanpa hambatan oleh masyarakat. Untuk itu Cyber PR dibutuhkan keberadaannya.
Dalam era teknologi dan komunikasi yang semakin modern, peran Cyber PR menjadi sangat penting. Cyber PR dapat berfungsi sebagai katalisator, kreator, dan distributor dalam proses diseminasi informasi. Informasi yang tersebar di masyarakat tentunya akan menimbulkan dampak yang positif dan negatif tergantung dengan isi pesannya.Â
Contoh nyata, adalah saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu, ketika masing-masing kubu saling berperang di dunia maya. Hal ini menyebabkan banyaknya informasi bohong yang beredar yang dimanfaatkan oleh beberapa oknum tertentu sehingga menimbulkan kegaduan di masyarakat. Ini juga tentu membuat kita bingung, lelah, dan menguras energi. Untuk itu keberadaan Cyber PR diperlukan dalam hal melakukan check dan recheck terhadap informasi yang beredar.
Selain untuk menghalau berita bohong yang beredar di masyarakat, Cyber PR juga berperan untuk mempublikasikan informasi publik yang ada di instansi/lembaga dengan cara yang lebih efektif, kreatif, dan inovatif. Misalnya dengan membuat infografis, videografis, dan gambar digital yang lebih menarik. Informasi yang lebih kreatif dan inovatif ini tentunya akan memudahkan masyarakat dalam memahami  informasi yang diberikan dengan cara yang lebih "kekinian".Â
Tidak berbeda dengan Presiden Jokowi, yang saat ini tengah aktif menggalakkan kampanye melalui sosial media, beliau mulai melibatkan para pekerja kreatif seperti blogger, vlogger, dan grafik desainer dalam melakukan diseminasi informasi publik. Beliau juga aktif membuat video blog (vlog) dengan para tamu kehormatan dari dalam ataupun luar negeri. Hal ini tentu menarik dan membawa perubahan dinamis yang positif dalam menyampaikan informasi ke publik.
Telah banyak hal yang sudah dilakukan oleh Cyber PR saat ini. Contohnya akun Twitter @pranatahumas dan @kemendag, kedua akun ini menerapkan fungsi Cyber PR dalam memberikan informasi publik. Akun @pranatahumas yang aktif memberikan informasi aktual tentang kegiatan yang sedang dilakukan pemerintah saat ini, membahas isu-isu terhangat, serta memberikan informasi  klarifikasi terhadap berita bohong yang beredar di masyarakat dan untuk contoh salah satu akun instansi pemerintah yaitu @kemendag, yang selalu aktif memberikan informasi terkait dengan perdagangan Indonesia.
Cyber PR laksana pasukan yang harus siap sedia menghalau seluruh informasi yang tidak benar di dunia maya. Pasukan ini harus tetap berdiri kokoh menguatkan barisan di lini terdepan. Cyber PR juga harus dapat mengolah informasi dengan cepat, efektif, informatif, dan tepat sasaran. Dengan kondisi Indonesia saat ini, kiranya peran Cyber PR menjadi hal yang sangat penting.
Mengedukasi masyarakat, mengubah pola pikir masyarakat lebih terbuka dan rasional terhadap suatu isu, menggiring opini positif yang dapat membangun persatuan dengan menggunakan informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Cyber PR merupakan metode baru seorang PR dalam melakukan diseminasi informasi publik. Cyber PR juga membawa peranan penting dalam melawan berita dan informasi bohong. Pasukan ini harus tetap terus berusaha untuk  mengedukasi masyarakat dengan informasi yang benar, positif, dan aktual. Ketika Cyber PR sebagai pasukan perang tetap berdiri kokoh di negara ini maka kemajuan, persatuan, dan kesatuan Indonesai akan tetap terjaga. Cyber PR tetaplah kokoh berdiri demi nusa, bangsa, Indonesia.***
Imam Suryanto
Pranata Humas Kemendag
