Desa Kucur (21/12/23) - Balita rentan terhadap masalah kesehatan, khususnya terkait gizi, karena pertumbuhan pesat pada fase ini membutuhkan nutrisi seimbang. Kekurangan gizi pada balita dapat menyebabkan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah 5 tahun, yang terjadi akibat asupan gizi kronis yang kurang.Â
Stunting juga menghambat tinggi badan anak, terlihat setelah bayi berusia 2 tahun meskipun kekurangan gizi dimulai sejak bayi dalam kandungan. Salah satu upaya pencegahan stunting yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita. Menurut Kementerian Kesehatan RI, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah makanan yang diberikan kepada balita untuk memenuhi kecukupan gizi yang diperoleh balita dari makanan sehari-hari yang diberikan ibu. Sebagai upaya untuk berkontribusi mencegah terjadinya stunting, tim mahasiswa kelompok 7 dan 8 KKM UIN Malang berbagi resep PMT yang mudah kepada ibu-ibu kader Desa Kucur, Kec. Dau, Kab. Malang.Â
Resep masakan tersebut ialah "Telur kukus" dan juga "Es Krim Kelor" yang dimana resep tersebut mengandung daun kelor dimana daun kelor sendiri mengandung banyak gizi dan sumber vitamin hingga mineral untuk tubuh. Kelor adalah sayuran yang cukup populer di Indonesia dengan bentuk daun hijau bundar lonjong.Â
Sayuran ini kaya akan asam amino, antioksidan, dan senyawa anti inflamasi. Selain itu, tanaman ini juga mengandung vitamin dan mineral tingkat tinggi seperti zat besi, kalsium, vitamin A, B, C dan E. Zat-zat tersebut diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan otot, serta meningkatkan perkembangan otak pada bayi. Pemilihan bahan dasar ini didasari dari karena cukup banyaknya pohon kelor di sekitar sana dimana masyarakat kebanyakan belum mengenal lebih jauh manfaat besar dari kelor.Â
Tak halnya berbagi resep dengan ibu-ibu kader, tim mahasiswa kelompok 7 dan 8 KKM UIN Malang juga merayakan hari ibu dengan saling bertukar kado dan menyanyikan lagu "Kasih Ibu" bersama ibu-ibu hebat di Desa Kucur. Dalam pelaksanaannya, respons positif diberikan oleh masyarakat setempat. Sekitar 30 orang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Mereka sangat antusias mengikuti jalannya rangkaian acara. Adanya acara Hari Ibu memberikan kesempatan untuk menghargai peran ibu dalam kehidupan kita. Acara ini menjadi wadah untuk menyampaikan rasa terima kasih dan cinta kepada ibu, mengingat pengorbanan dan dedikasinya dalam mendukung dan membimbing keluarga. Selain itu, Hari Ibu juga dapat menjadi momen refleksi untuk memahami pentingnya peran ibu dalam membentuk nilai-nilai keluarga dan masyarakat secara lebih luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya