1. Jual beli sesuatu yang dapat dilihat barangnya. Maksudnya saat akan terjadi transaksi jual beli obyek jual beli tersebut berada di lokasi dan dapat di saksikan pembeli dan penjual.
2. Jual beli yang disertai sifat atau ciri-ciri. Maksud dari jual beli ini ialah penjual memberikan ciri-ciri barang yang di jual kepada pembeli, jadi pembeli tau ciri-ciri atau sifat barang yang ingin di beli meskipun barang tersebut tidak ada pada saat itu. Jual beli ini juga bisa disebut Akad Salam.
3. Jual beli yang tidak ada dan tidak dapat dilihat oleh kedua pihak. Jual beli ini tidak di perbolehkan karena penjual tidak menyiapkan barang yang di jual dari ciri-ciri, sifat maupu secara langsung. Bisa dibilang jual beli ini seperti penipuan.
Online shop pada zaman sekarang sudah memasuki jual beli yang kedua, karena di semua aplikasi online shop barang yang di jual sudah ada ciri-ciri nya dan ada beberapa bukti foto-foto yang pernah membeli barang yang di jual. Jadi, menurut pandangan penulis hukum jual beli online shop adalah boleh jika barang yang di jual sesuai dengan jual beli fiqih muamalah ke-dua, begitu sebaliknya jika barang yang di jual tersebut sesuai dengan jual beli fiqih muamalah ke-tiga maka tidak boleh hukumnya atau haram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H