Mohon tunggu...
Surya Mahardika
Surya Mahardika Mohon Tunggu... -

Saya seorang mahasiswa sekaligus karyawan swasta, semoga apa yang saya tulis bisa di cerna dengan baik. Mohon maaf jika ada salah salah kata, Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

SBY Sang Penyeimbang

22 Oktober 2014   00:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:13 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar untuk seorang Presiden,

Ia sering di sebut lamban, siapa yang tau apa yang ia lakukan, yang mereka tau beliau menghimbau, beliau meminta, beliau berharap.
Apakah hanya itu yang beliau lakukan, tentu tidak yang beliau lakukan bukan sekedar kata, bukan sekedar kata kata yang terlontar dari mulut saja.
Banyak mereka di luar sana berkata seperti itukah Presiden kita, di anggap lemah terhadap pihak asing dan lamban dalam memberikan keputusan, apa yang kalian fikirkan tentang Indonesia, apa kalian berfikir Indonesia hanya sebuah negara negara kecil, apa kalian berfikir hanya ada satu kepentingan di sini, apakah kalian tidak melihat keragaman di negara kita, perbedaan di negara kita, apa yang kalian fikirkan tentang Indonesia tak mungkin bisa sesederhana sebuah kata.
Tentu saja mudah untuk berucap, bahkan sangat amat mudah, tapi apa kalian berfikir ketika kalian berjalan di atas tanah, kalian pun harus berfikir apakah saya menginjak serangga, bahkan sebagian dari kalian pun tak berfikir asap yang kalian buang setiapa harinya menumpuk di udara dan siap memberikan bencana untuk kalian.
Apalah arti sebuah kata, jika tak ada perbuatan.
Banyak yang inginkan Indonesia menjadi negara yang mandiri, yang mampu, yang berani, yang kuat. Apa kalian fikir semua itu bisa di lakukan oleh seorang Presiden? Tentu saja tidak.

Apa kalian berfikir terjajahnya Negara kita dewasa ini karena kebodohan Pemimpinya bukan kebodohan Penduduknya, Kalian harus tahu bahwa kita tak mampu untuk melepaskan kuasa dari pihak asing, apa gunanya kebijakan Pemimpin jika rakyatnya tak mampu berbuat banyak. Saya katakan kepada anda bahwa kita harus menjadi Sumber Daya Manusia yang hebat jika kita ingin terbebas dari kuasa asing.
Merebut apa yang seharusnya kita miliki pun tak semudah mengambil uang dari kantung kita, kita harus mempu melakukanya, kita rebut apa yang seharusnya kita miliki dengan kecerdasan kita, bukan mengambil paksa tapi kita tak mampu untuk menggunakanya.

Apakah kalian fikir Pemimpin kita tak mampu berbuat yang lebih dari yang kita inginkan, tentu saja mampu tapi apakah kita siap, kita siap terhadap semua imbasnya,

Kalian fikir dulu sejenak,

Apakah tulisan saya terlalu sulit kalian cerna, itu saja dulu, kalian pernah pandangi langit? liat langit ,

langit itu sangat luas kenapa cara berfikir sebagian dari kalian masih terpaku pada suatu awan saja. saya senang kalian membaca ini,

Terima Kasih banyak.
[cha]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun